Salah satu manfaat yang sering terlupakan dari kol merah adalah kemampuannya dalam menjaga kesehatan mata.
Kol merah mengandung vitamin A dan beta karoten yang berperan penting dalam melindungi mata dari kerusakan dan gangguan penglihatan, terutama pada usia lanjut.
Kol merah mengandung vitamin A dalam bentuk beta karoten, yang merupakan antioksidan kuat yang dapat mengurangi risiko degenerasi makula, salah satu penyebab utama kebutaan pada orang lanjut usia.
Beta karoten juga sangat efektif dalam mencegah katarak, suatu kondisi yang mengaburkan penglihatan dan dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik.
Dengan mengonsumsi kol merah secara rutin, dapat menjaga kualitas penglihatan dan melindungi mata dari gangguan yang berhubungan dengan usia.
Selain beta karoten, kol merah juga mengandung sejumlah antioksidan lain yang membantu melawan radikal bebas di tubuh, termasuk di mata.
Radikal bebas dapat merusak jaringan mata dan meningkatkan risiko berbagai gangguan penglihatan.
Oleh karena itu, kol merah menjadi pilihan yang sangat baik untuk menjaga mata tetap sehat dan berfungsi optimal.
4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk melawan berbagai penyakit dan infeksi yang dapat mengancam kesehatan.
Salah satu cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, dan kol merah adalah salah satu makanan yang mengandung vitamin C dalam jumlah yang cukup tinggi.
Kol merah mengandung asam askorbat, atau vitamin C, yang dikenal sebagai pembangun sistem kekebalan tubuh.
Vitamin C bekerja dengan merangsang aktivitas sel darah putih, yang bertindak sebagai pertahanan tubuh pertama melawan infeksi.
Sel darah putih ini membantu tubuh melawan virus, bakteri, dan patogen lainnya yang masuk ke dalam tubuh.
Selain meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen, yang penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan pembuluh darah.
Kolagen membantu menjaga kekuatan dan elastisitas jaringan tubuh, sehingga tubuh lebih tahan terhadap cedera dan infeksi.