Fakta Unik Minal Aidzin Wal Faizin : Ucapan Lebaran yang Tak Lazim di Negara Lain !

Selasa 01 Apr 2025 - 10:53 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Dalam konteks ini, meminta maaf menjadi kebiasaan yang menguatkan nilai kebersamaan dan keharmonisan.

Ada kesadaran bahwa dalam interaksi sehari-hari, baik disengaja maupun tidak, mungkin ada ucapan atau tindakan yang menyinggung perasaan orang lain.

Maka, Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk menyatukan kembali hati yang mungkin sempat berjauhan.

Di sinilah "Minal aidzin wal faizin" menjadi lebih dari sekadar ucapan. Ia adalah simbol dari harapan, kebersamaan, dan pembaruan hubungan.

Ketika seseorang mengucapkannya, ia tidak hanya menyampaikan selamat Idul Fitri, tetapi juga mengajak orang lain untuk merasakan semangat kebersamaan dan kemenangan dalam arti yang lebih luas.

Di Indonesia, Idul Fitri sering menjadi waktu di mana konflik, baik yang besar maupun kecil, mendapatkan kesempatan untuk diredakan.

Perselisihan antarkeluarga, gesekan di tempat kerja, bahkan ketegangan politik sering kali mencair dalam suasana Lebaran.

Tidak jarang, orang yang selama ini sulit berkomunikasi kembali tersambung karena tradisi salam-salaman dan permintaan maaf yang menjadi bagian dari perayaan.

Hal yang sama tidak selalu terjadi di negara lain.

Di beberapa tempat, Idul Fitri lebih bersifat individual, hanya dirayakan dalam lingkup keluarga inti.

Namun, di Indonesia, ada dimensi sosial yang lebih kuat.

Lebaran bukan hanya soal kemenangan pribadi dalam menjalankan ibadah, tetapi juga kemenangan bersama dalam menjaga hubungan baik dengan sesama.

Ulama besar yang juga ahli fiqih dan dakwah terkemuka, Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin rahimahullah, pernah ditanya tentang hukum mengucapkan selamat pada hari raya.

Ia menjawab bahwa mengucapkan selamat diperbolehkan, dan tidak ada ucapan khusus yang diwajibkan, asalkan tidak mengandung dosa.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa jabat tangan, berpelukan, dan saling mengucapkan selamat setelah shalat ‘Id diperbolehkan, karena hal itu merupakan adat dan bukan ibadah. Selama tidak ada larangan syariat, semua itu dibolehkan.

Ucapan selamat hari raya juga diperbolehkan untuk bervariasi, seperti "Selamat hari raya" atau "Taqobbalallahu minna wa minkum," termasuk "Minal Aidzin wal Faizin" yang tidak terbatas hanya pada Idul Fitri, tetapi juga dianjurkan pada Idul Adha.

Kategori :