Warga Palembang Jalankan Tradisi 'Besanjo' : Warisan Silaturahmi yang Terus Lestari !

Tradisi 'Besanjo' warga Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (1/4/2025).--
KORANPALPOS.COM - Masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan, memiliki tradisi khas dalam merayakan Lebaran yang dikenal dengan istilah 'Besanjo'. Tradisi ini berupa kegiatan silaturahmi dari rumah ke rumah antarsesama warga, tetangga, dan keluarga, yang dilakukan untuk mempererat hubungan dan menjaga kebersamaan.
Besanjo telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Palembang sejak lama dan terus dijaga hingga saat ini. Menurut sejumlah warga setempat, tradisi ini diwariskan turun-temurun dan telah menjadi simbol dari eratnya hubungan sosial di tengah masyarakat Palembang.
Menurut Rohalik (74), seorang warga Keramasan, Palembang, Besanjo sudah dilakukan sejak zaman dahulu ketika Palembang masih dikenal sebagai salah satu kota tertua di Indonesia.
"Sejak kecil saya sudah terbiasa ikut orang tua bersanjo ke rumah-rumah tetangga saat Lebaran. Ini adalah kebiasaan masyarakat Palembang yang tidak hanya bertujuan untuk silaturahmi tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan," ujarnya.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Sediakan Tiga Posko Pelayanan Mudik
BACA JUGA:Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Jaringan dengan AI
Besanjo biasanya dilakukan setelah Shalat Idul Fitri. Warga akan saling bergiliran mengunjungi rumah tetangga untuk bermaaf-maafan, berbincang, bercanda, serta menikmati berbagai hidangan khas Kota Palembang seperti pempek, model, tekwan, dan kue tradisional lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, tradisi Besanjo juga mengalami perkembangan dengan adanya kebiasaan berbagi tunjangan hari raya (THR), terutama kepada anak-anak. Hal ini menambah kegembiraan dalam perayaan Lebaran di Palembang.
"Sekarang bukan hanya datang untuk bersilaturahmi, tetapi juga anak-anak senang karena ada tradisi baru, yaitu pemberian THR. Biasanya dari orang dewasa kepada anak-anak sebagai bentuk kebahagiaan di hari raya," ujar Siti, warga Seberang Ulu Palembang.
Tradisi ini bahkan dapat berlangsung selama tiga hari hingga satu minggu setelah Idul Fitri, tergantung pada kesepakatan masyarakat setempat. Bahkan, selain saat Idul Fitri, tradisi Besanjo juga kerap dilakukan dalam momentum Lebaran Idul Adha.
BACA JUGA:Catat 638 orang Telah Lunasi Bipih Tahap Kedua
BACA JUGA:LRT Sumsel Tambah Delapan Perjalanan Pada Libur Lebaran 2025
Tak hanya dilakukan oleh masyarakat, Pemerintah Kota Palembang juga turut serta dalam tradisi Besanjo. Pada Idul Fitri 2025 ini, Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengadakan acara open house dengan membuka rumah dinasnya untuk warga yang ingin bersilaturahmi dan melakukan Besanjo.
"Minal 'Aidin wal-Faizin, di masa kepemimpinan kami, bersama keluarga kami mohon maaf lahir dan batin. Kami membuka rumah dinas untuk warga yang ingin Besanjo, silakan datang dan bersilaturahmi," ujar Ratu Dewa.