PALEMBANG – Di tengah penerapan kebijakan baru pembelian gas elpiji (LPG) 3 kg dengan menggunakan KTP yang dimulai tahun ini, timbul persoalan yang bisa dikatakan pesoalan klasik yakni terdapat kelangkaan penyediaan LPG 3 kg di sejumlah wilayah.
Kondisi ini membuat, sejumlah warga mengeluh dan berharap ada solusi khususnya stok untuk kebutuhan masyarakat akan LPG bersubsidi tersebut.
Warga Lemabang Kota Palembang, Iwan, mengungkapkan keprihatinannya terkait kelangkaan gas elpiji (LPG) 3 kg yang sudah berlangsung selama tiga hari terakhir.
Iwan menyampaikan kesulitannya dalam mendapatkan pasokan gas elpiji, yang umumnya digunakan sebagai sumber energi memasak di rumah tangganya.
BACA JUGA:Catat Ya ! Ini Tanggal Cuti Bersama Pegawai ASN Tahun 2024
BACA JUGA:Pedagang Tuntut Jaminan Hak Berdagang di Pasar 16 Ilir
Menurut Iwan, gas LPG 3 kg biasanya tersedia di agen terdekat dengan harga sekitar Rp 18 ribu per tabung.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, pasokan gas elpiji terlihat menipis, dan ia kesulitan menemukannya di agen tersebut.
Akibatnya, Iwan terpaksa membeli gas elpiji di warung terdekat dengan harga yang lebih tinggi, berkisar antara Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per tabung.
"Iya, susah banget cari gas LPG sekarang. Agen dekat rumah habis, terpaksa beli di warung dengan harga lebih mahal. Padahal, harga normalnya kan sekitar Rp 18 ribu," ungkap Iwan dengan wajah serius, Kamis 11 Januari 2024.
BACA JUGA:Waspada Covid-19 Varian Baru, Ada 12 Kasus Aktif di Palembang
BACA JUGA:Menjanda Lagi, Okie Dapatkan Hak Asuh Anak dan Nafkah Bulanan
Kelangkaan gas LPG ini disinyalir menjadi dampak dari meningkatnya permintaan dan keterbatasan pasokan di beberapa wilayah.
Warga Lemabang mulai merasakan dampaknya dengan sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kg, suatu hal yang cukup merugikan bagi masyarakat yang bergantung pada energi ini untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
Senada dikatakan Yani, warga Kota Palembang lainnya yang mengaku, kesulitan untuk mendapatkan gas LPG 3 kg.