“Harganya tidak naik namun sejak 3 hari belakangan agak sulit mendapatkannya di agen ataupun diwarung kataanya ipersediannya sangat terbatas,” ujarnya.
BACA JUGA:Alasan Ganjar Beri Nilai 5 ke Prabowo : Target Tidak Tercapai !
BACA JUGA:Pedagang Tuntut Jaminan Hak Berdagang di Pasar 16 Ilir
Selain di sejunlah di wlayah di Kota Palembang yang sulit mendapatkan gas LPG 3 kg, warga Kota Prabumulih juga mengalami hal yang sama.
Kondisi ini membuat sebagian besar warga beralih ke penggunaan gas alam atau gas kota, rupanya masih menghadapi tantangan serius terkait ketersediaan LPG 3kg.
Meski lebih dari 90 persen rumah di kota ini sudah menggunakan gas kota untuk memasak, masih banyak warga yang mengalami kesulitan dalam mencari LPG 3kg.
Keadaan ini menciptakan dilema bagi warga, seperti yang diungkapkan oleh Yanto, seorang warga Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur.
Yanto mengaku bahwa meskipun awalnya tidak percaya dengan informasi yang beredar di media sosial mengenai kesulitan mencari LPG 3kg, namun kenyataannya dia sendiri mengalami kesulitan tersebut.
"Saya keluar untuk membeli gas dan pergi ke toko langganan di Padat Karya, namun ternyata habis," ungkapnya.
Akibatnya, Yanto terpaksa melakukan perjalanan mencari toko lain untuk membeli gas.
Di toko langganan kedua, harga LPG 3kg mencapai Rp35 ribu, lebih tinggi dari harga biasa Rp20 ribu.
Hal ini membuatnya terkejut dan memutuskan untuk mencari toko lain.
Setelah perjalanan yang cukup panjang, Yanto akhirnya menemukan LPG 3kg dengan harga Rp28 ribu.
Kejadian serupa juga dialami oleh Sepriyani, warga Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan, yang menyebut kelangkaan LPG sudah terjadi sejak akhir tahun 2023.
“Susah dapat gas 3 kilo sekarang, kalau ado jugo harganya mahal nian,” ujarnya.
Menanggapi keluhan konsumen terkait kelangkaan LPG 3kg, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kota Prabumulih, Muhtar Edi, menyatakan pihaknya akan segera melakukan pengecekan di lapangan.