Menanggapi keluhan konsumen terkait kelangkaan elpiji 3 kg, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kota Prabumulih, Muhtar Edi, menyatakan pihaknya akan segera melakukan pengecekan di lapangan.
BACA JUGA:Mall Pelayanan Publik Nyaris Dilalap Si Jago Merah
BACA JUGA:Diskominfo OKU Akan Integrasikan Seluruh OPD Dalam Satu Aplikasi
"Kita akan cek kondisi di lapangan dan lakukan pantauan di beberapa distributor dan agen," ujarnya.
Dugaan awal tentang kelangkaan ini adalah karena pasokan dari Provinsi dibatasi, dan kota Prabumulih sudah memiliki gas rumah tangga yang terpasang di sebagian besar rumah warga.
Muhtar Edi mengakui bahwa belum ada temuan terkait dugaan spekulasi harga.
Namun, dia menekankan perlunya pengecekan langsung ke lapangan untuk memastikan apakah memang terjadi kelangkaan atau penurunan pasokan.
BACA JUGA:Peserta Istbat Nikah Menghiasi Perayaan 20 Tahun Kabupaten Ogan Ilir
BACA JUGA:18 Pelaku UMKM di OKU Terima Bantuan Mesin Jahit
Pihaknya juga akan memeriksa kepatuhan terhadap kebijakan pemberlakuan KTP bagi pembelian elpiji 3kg.
Mengenai kebijakan pemberlakuan KTP, Muhtar Edi menyatakan bahwa seharusnya kebijakan ini sudah berlaku, sesuai dengan kebijakan pusat.
Informasi yang diterimanya menunjukkan bahwa di pangkalan harga elpiji 3 kg masih sekitar Rp18-20 ribu, tetapi harus dibeli dengan menggunakan KTP.
Di warung, harga lebih tinggi karena tidak menerapkan pembelian dengan KTP. ***