Tersangka dirawat di RSUD Bayung Lencir dan kemudian diamankan oleh tim Polsek setelah kondisinya membaik.
Kapolsek Bayung Lencir, Iptu Mas Suprayitno, mengungkapkan hasil otopsi jenazah menunjukkan bahwa korban meninggal sekitar jam 12 hingga jam 1.
Tubuhnya terlihat kebiruan di bibir sebelah kiri, memar di leher sebelah kanan, serta retak pada kepala dan pelebaran pembuluh darah di bawah selaput otak.
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Prabumulih: Pasangan Suami Istri Kehilangan Tempat Tinggal
BACA JUGA:Ribut Soal Uang Sewa Pasar, Dua Warga OKU Saling Tikam di Baturaja
"Dari hasil penyelidikan hingga kepenyidikan, sang suami HB ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan saat dirawat di RSUD Bayung Lencir dalam keadaan sadar dan dapat memberikan keterangan," ungkap Kapolsek.
Lebih lanjut, Iptu Mas Suprayitno menyebutkan bahwa tersangka dihadapkan pada pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau pidana mati, dengan paling lama 20 tahun penjara, JO 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.
Saat diinterogasi polisi, tersangka HB mengakui bahwa ia yang melakukan pencekikan terhadap istrinya.
Alasan di balik aksi tersebut adalah kemarahan yang dipicu oleh perkataan yang tidak menyenangkan.
"Dia marah-marah, ada omongan yang tak enak," ujarnya.
Kasus ini menjadi peringatan betapa pentingnya penanganan konflik dalam rumah tangga dengan bijak dan damai.
Cekcok seharusnya tidak berujung pada tindakan kekerasan yang merenggut nyawa. Pihak berwajib akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan keadilan di dalam kasus ini.***