Pemkab OKU Fokus Penanganan Banjir 2025 : Solusi Jangka Panjang Cegah Bencana Berulang !

Jumat 21 Feb 2025 - 19:47 WIB
Reporter : Eco Marleno
Editor : Maryati

Dari hasil pemetaan awal, salah satu faktor utama penyebab banjir di Kabupaten OKU adalah adanya penggundulan hutan di daerah hulu sungai.

BACA JUGA:Usai Dilantik, Edison-Sumarni Ajak Semua Pihak Wujudkan Visi Misi MEMBARA

BACA JUGA:Satlantas Polres Prabumulih Edukasi 85 Anak TK Pertiwi

Perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali menyebabkan berkurangnya daya serap tanah terhadap air hujan. Akibatnya, saat hujan deras turun, air langsung mengalir ke daerah yang lebih rendah tanpa sempat meresap ke dalam tanah.

Sebagai langkah mitigasi, Pemkab OKU telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di daerah hulu agar tidak melakukan perambahan hutan secara liar.

Selain itu, akan dilakukan upaya reboisasi atau penghijauan kembali di area kritis guna meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan.

Selain langkah jangka panjang seperti pembangunan kolam retensi dan reboisasi, Pemkab OKU juga menerapkan berbagai upaya jangka pendek untuk mengurangi risiko banjir.

BACA JUGA:Rekonsiliasi Dana BOSP Semester II: Disdik OKI Arahkan Cara Pengelolaan Sesuai Juknis!

BACA JUGA:Dimakan Usia, Plat Duiker Jalan HTI Ambruk

Beberapa langkah yang sudah mulai dilakukan antara lain:

1. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan di sungai, serta melakukan perawatan drainase secara mandiri.

2. Pengerukan saluran drainase di kawasan pemukiman untuk memastikan aliran air tetap lancar.

3. Pembuatan tanggul sementara di beberapa daerah yang rawan mengalami banjir saat hujan deras.

4. Koordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dalam menyiapkan langkah darurat jika terjadi banjir besar.

Indra Susanto menambahkan bahwa Pemkab OKU akan berupaya untuk meningkatkan koordinasi dengan masyarakat agar program penanganan banjir ini berjalan lebih optimal. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Masyarakat juga harus ikut serta dengan tidak melakukan aktivitas yang bisa memperburuk kondisi lingkungan, seperti membuang sampah ke sungai dan menebang pohon secara liar,” ujarnya.

Untuk merealisasikan program penanganan banjir ini, Pemkab OKU telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar dalam APBD 2025. Selain itu, pemerintah daerah juga tengah mengajukan bantuan anggaran dari pemerintah pusat serta berbagai lembaga terkait guna mendukung pembangunan infrastruktur pengendali banjir.

Kategori :