"Jika pemerintah bekerja sama dengan masyarakat, saya rasa masalah ini bisa teratasi dengan lebih cepat," ucapnya.
BACA JUGA:Turunkan Demam dan Sembuhkan Panas Dalam dengan Labu Siam
BACA JUGA:Sembuhkan Kencing Nanah dan Bronchitis Dengan Bayam Duri
Sementara itu, warga lainnya, Dian, mengungkapkan, kekhawatirannya akan dampak kesehatan DBD yang bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak.
"Saya punya anak kecil, dan saya selalu cemas jika ada kasus DBD di sekitar lingkungan kami. Kami selalu berusaha menjaga kebersihan, tetapi tentunya bantuan dari pemerintah dalam melakukan pengendalian nyamuk juga sangat dibutuhkan," katanya.
Tak hanya itu, masyarakat juga berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan penyediaan fasilitas kesehatan, seperti pusat pengobatan atau rumah sakit, agar lebih siap menangani lonjakan kasus jika terjadi.
"Saya berharap, dengan kesadaran dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, kasus DBD dapat terus ditekan dan pencegahan bisa lebih efektif dilakukan," tindasnya.
BACA JUGA:Kiat Tetap Sehat Selama Berpuasa Ramadan dengan Menu Sederhana
BACA JUGA:Buah Sukun: Sumber Karbohidrat Alternatif yang Kaya Manfaat
Sebelumnya Dinkes Kota Palembang menyediakan tim layanan fogging gratis guna menangani kasus DBD di kota itu pada tahun 2025 ini.
"Kami ada layanan fogging gratis di 18 wilayah kecamatan melalui puskesmas, kecamatan, kelurahan, dan dari Dinkes Palembang juga ada untuk menangani kasus DBD," kata Kepala Dinkes Palembang Fenty Aprina.
Ia menambahkan layanan fogging itu akan diberikan apabila terdapat keluhan dari warga dan pihaknya melakukan pemeriksaan lingkungan, apabila terdapat banyak jentik- jentik nyamuk di sekitar 20 rumah warga, maka akan dilakukan fogging untuk mencegah DBD.