KORANPALPOS.COM - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa harga gabah pada masa panen raya 2025 tidak boleh turun di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp6.500 per kilogram.
Penegasan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (9/2), sebagai langkah strategis untuk menjaga kesejahteraan petani dan memastikan ketersediaan pangan nasional.
“Ingat, kita ini mutlak harus swasembada. Karena itu, produksi juga harus kita jaga. Jangan sampai turun apalagi merugikan petani. Saya juga ingin agar segera disiapkan gudang penyimpanan karena Presiden menyiapkan anggaran Rp16,6 triliun yang, Insya Allah, bisa dicairkan dalam waktu dekat,” ujar Amran.
BACA JUGA:Nilai Tukar Petani Sumsel Naik 0,45 Persen : Kenaikan Harga Komoditas Jadi Faktor Utama !
BACA JUGA:Terkendala Pasokan Air, Petani Sawah di OKU Sulit Panen Tiga Kali Dalam Setahun
Menurut Amran, kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani, terutama saat musim panen raya yang berpotensi menyebabkan fluktuasi harga akibat melimpahnya pasokan.
Amran juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan pemerintah untuk membeli gabah petani dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, menyatakan kesiapan Bulog untuk menjalankan program serapan gabah sebesar 3 juta ton selama masa panen raya yang diperkirakan berlangsung pada Januari, Maret, dan April 2025.
BACA JUGA:Budidaya Timun di Pulau Semambu : Pilihan Tepat untuk Petani Lokal !
BACA JUGA:Harga Cabai Melonjak, Petani Ogan Ilir Semakin Semangat Menanam
Menurutnya, meskipun Bulog menghadapi berbagai tantangan, pihaknya berkomitmen untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada demi mendukung ketahanan pangan nasional.
“Dengan keterbatasan yang ada, kami akan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada. Kami sangat mengharapkan dukungan dari Kementerian Pertanian (Kementan), terutama sinergi yang kuat sebagai kunci dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” kata Novi Helmy.
Bulog juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, petani, dan pelaku usaha di sektor pertanian untuk memastikan bahwa proses penyerapan gabah berjalan lancar.
BACA JUGA:Wamentan Kunjungi Ogan Ilir, Tekankan Harga Gabah Sesuai HPP untuk Sejahterakan Petani
BACA JUGA:Terbukti Meningkatkan Hasil Panen: Pabung OI Apresiasi Petani yang Terapkan Varietas Padi IP 200!