KORANPALPOS.COM - Organisasi Lingkungan Belantara Foundation mendirikan menara pantau gajah liar serta penyerahan sumbangan peralatan mitigasi konflik manusia-gajah kepada masyarakat di Desa Jadi Mulya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation Dolly Priatna dalam keterangan tertulis di Palembang, Selasa, mengatakan Lanskap Padang Sugihan di Kabupaten OKI merupakan salah satu kantong persebaran gajah yang bukan hanya penting di Sumatera Selatan, dan sangat penting di Pulau Sumatera.
Alasannya, kelompok gajah di sana memiliki jumlah populasi yang berpotensi untuk mendukung pelestarian gajah sumatra secara jangka panjang.
Oleh karena itu, program konservasi gajah sumatra di Kabupaten OKI, dilakukan bersama para mitra berfokus pada tiga aspek, yaitu pelatihan mitigasi konflik manusia-gajah, penyadartahuan dan edukasi kepada anak-anak mengenai pelestarian gajah dan ekosistemnya, serta penanaman pakan gajah dan penggaraman tanah untuk memenuhi kebutuhan mineral yang menjadi nutrisi tambahan bagi gajah.
BACA JUGA:BPBD OKU Selatan Perpanjang Status Siaga Banjir dan Longsor
BACA JUGA:Samsat Prabumulih Tutup Sampai 29 Januari 2025 : STNK Mati Diberi Dispensasi !
Pada aspek mitigasi konflik, pihaknya memberikan pelatihan kepada masyarakat di lima desa yang diikuti setidaknya 75 orang, dengan tujuan agar masyarakat bisa menangani konflik gajah secara mandiri sebelum petugas berwenang datang.
Lima desa yang menjadi mitra Belantara yaitu Desa Jadi Mulya, Desa Simpang Heran, Desa Banyu Biru, Desa Sri Jaya Baru, dan Desa Suka Mulya.
Saat ini telah terbentuk setidaknya tiga kelompok masyarakat yang bertugas sebagai tim mitigasi konflik di Desa Jadi Mulya, Desa Simpang Heran dan Desa Banyu Biru.
“Selain meningkatkan kapasitas melalui pelatihan, kami juga mendukung pembangunan infrastruktur berupa dua unit menara pantau gajah di Desa Jadi Mulya dan Desa Simpang Heran, sebagai sarana pendukung dalam mitigasi konflik manusia-gajah. Sebagai tambahan, Belantara Foundation juga menyumbangkan enam unit handy talkie, satu unit teropong, serta 31 unit meriam karbit portabel dan 31 unit senter,” katanya.
BACA JUGA:Puan Maharani Dukung Program MBG
BACA JUGA:PLN Baturaja Uji Alat Kelistrikan Untuk Jamin Keandalan Listrik Pelanggan
Dalam aspek penyadartahuan dan pendidikan, Belantara Foundation melibatkan pendongeng untuk melakukan penyadartahuan dan edukasi tentang pentingnya hidup harmonis antara manusia dengan gajah sumatra, melalui cara-cara yang inovatif berupa dongeng menarik yang diikuti lebih kurang 400 siswa dan 60 guru yang berasal dari tujuh Sekolah Dasar (SD) yang ada di lima desa di Kabupaten OKI.
Sebagai tindak lanjutnya, pihaknya juga menyusun buku modul kurikulum muatan lokal untuk siswa SD kelas 4 sampai 6 tentang pelestarian gajah sumatra dan habitatnya.
Kemudian, menyiapkan sedikitnya lima tempat menggaram bagi gajah liar di beberapa koridor ekologis di Lanskap Padang Sugihan. Tempat menggaram (salt licks) artifisial ini amat penting bagi gajah sumatra untuk pemenuhan kebutuhan mineral yang menjadi nutrisi tambahan bagi gajah.