Kupang menghadapi kendala dalam pengelolaan sampah yang mengakibatkan tingkat kebersihannya rendah.
6. Palu, Sulawesi Tengah (Kategori Kota Sedang)
Kota Palu yang terletak di Sulawesi Tengah juga mendapatkan nilai rendah dalam pengelolaan sampah pada periode Adipura 2017-2018.
7. Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (Kategori Kota Kecil)
Kota kecil ini di Nusa Tenggara Timur juga menghadapi masalah yang sama, yaitu tingginya jumlah sampah yang tidak terkelola dengan baik.
8. Waisai, Raja Ampat, Papua Barat Daya (Kategori Kota Kecil)
Raja Ampat, yang terkenal dengan keindahan alamnya, ternyata juga menghadapi masalah pengelolaan sampah di kota Waisai.
9. Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (Kategori Kota Kecil)
Ruteng, salah satu kota kecil di Nusa Tenggara Timur, memiliki tantangan besar dalam pengelolaan sampah yang perlu segera ditangani.
10. Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (Kategori Kota Kecil)
Seperti kota kecil lainnya di Nusa Tenggara Timur, Bajawa juga termasuk dalam daftar kota terkotor dengan pengelolaan sampah yang belum optimal.
Faktor-faktor seperti pembuangan sampah terbuka, ketidakadaan kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga, rendahnya partisipasi publik, serta kurangnya anggaran dan komitmen pemerintah menjadi penyebab utama rendahnya penilaian Adipura di beberapa kota tersebut.
Penilaian dalam program Adipura semakin diperketat, terutama dalam hal pengelolaan sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA).
Kota yang masih menggunakan sistem open dumping (pembuangan sampah terbuka) tidak akan diberikan penghargaan Adipura.
Tantangan pengelolaan sampah ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Pemerintah daerah perlu meningkatkan komitmennya dalam menyediakan anggaran yang cukup untuk pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan.