Pacar almarhum, Tita, juga terlihat sangat terpukul.
BACA JUGA:Update Kasus Mafia Tanah di Ogan Ilir : Kejari Masih Tunggu Audit BPKP !
BACA JUGA:Nama Mantan Bupati Lahat Kembali Disebut Dalam Kasus Korupsi Izin Tambang Batu Bara
Dalam wawancara singkat, Tita menceritakan detik-detik ia menerima kabar duka tersebut.
“Saya mendapat kabar pukul 03.40 pagi dari Adib, teman satu angkatan Ayas, yang menelepon saya. Katanya, Ayas terluka ditusuk dan dibawa ke puskesmas. Saat itu belum ada kabar soal meninggalnya,” ungkap Tita dengan suara bergetar.
Tita mengenang Ayas sebagai sosok yang baik, penuh kasih, dan selalu mendukungnya. Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa hari terakhir, ia sering bermimpi tentang Ayas.
“Dalam mimpi, Ayas sering mengajak saya jalan-jalan,” katanya. Saat pertemuan terakhir mereka pada 11-13 Januari 2025, Tita merasa ada sesuatu yang berbeda.
“Tatapannya kosong, dan dia bilang, ‘Kau itu pacak dewek, jangan manjo.’ Pesan itu selalu terngiang di kepala saya,” tambah Tita.
Tragedi bermula saat tim Satres Narkoba Polres Lahat melakukan penggerebekan di rumah tersangka narkoba, Ebi, di Desa Simpang III Pumu.
Informasi dari masyarakat menyebutkan bahwa rumah tersebut kerap digunakan sebagai lokasi transaksi narkotika jenis ganja.
Saat petugas mendatangi rumah tersangka, Ebi memberikan perlawanan sengit dengan senjata tajam.
Dalam kejadian tersebut, Bripda Faras terkena tikaman di bagian vital dan akhirnya meninggal dunia.
Dua anggota polisi lainnya, Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono, juga mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam yang dilakukan tersangka.
Keduanya saat ini masih mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat.
Kapolres Lahat, melalui Kasubsi Humas Aiptu Lispono, mengungkapkan kesedihan mendalam atas gugurnya Bripda Faras.
“Kami sangat kehilangan rekan kami yang gugur dalam tugas. Dua anggota lainnya sedang dalam perawatan medis, dan kami berharap mereka segera pulih,” ujar Aiptu Lispono.