Di era modern ini, Danish pastry juga menjadi bagian dari tren media sosial. Banyak orang yang membagikan foto Danish pastry mereka di platform seperti Instagram, menampilkan estetika pastry yang menarik dan menggugah selera.
Di Indonesia, Danish pastry juga tidak kalah populer.
Kudapan ini banyak dijual di kafe, hotel, hingga toko roti modern.
Dengan cita rasa yang sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia, seperti varian cokelat, keju, dan pandan, Danish pastry menjadi salah satu camilan favorit, terutama di kalangan anak muda.
Selain itu, banyak toko roti lokal yang mulai menghadirkan inovasi dengan memadukan elemen tradisional Indonesia dalam Danish pastry.
Misalnya, isian selai nanas, durian, atau tape, yang memberikan sentuhan khas nusantara pada kudapan asal Denmark ini.
Untuk menikmati Danish pastry, Anda tidak perlu menunggu momen khusus. Kudapan ini bisa dinikmati kapan saja, baik saat sarapan, camilan sore, atau teman minum teh.
Danish pastry juga cocok dijadikan oleh-oleh atau suguhan dalam berbagai acara.
Jika ingin mencoba membuatnya sendiri di rumah, Anda bisa menemukan banyak resep Danish pastry dengan panduan langkah demi langkah di internet.
Namun, proses membuat adonan berlapis memang membutuhkan kesabaran dan ketelitian.
Sebagai alternatif, Anda juga bisa membeli Danish pastry dari toko roti favorit Anda.
Danish pastry bukan sekadar kudapan biasa.
Di balik lapisan adonan yang lembut dan rasa yang manis, terdapat sejarah, inovasi, dan kreativitas yang menjadikannya istimewa.
Dari Austria ke Denmark, lalu menyebar ke seluruh dunia, Danish pastry telah mencuri hati banyak orang.
Jadi, jika Anda belum mencobanya, kini adalah saat yang tepat untuk menikmati kelezatan Danish pastry dan merasakan sendiri mengapa kudapan ini begitu dicintai di seluruh dunia.*