Banjir Rendam Puluhan Rumah di Payuputat Prabumulih : Ketinggian Air Capai 1 Meter !

Sabtu 11 Jan 2025 - 19:57 WIB
Reporter : Prabu Agustian
Editor : Maryati

KORANPALPOS.COM - Banjir kiriman kembali melanda wilayah Sumatera Selatan.

Kali ini, puluhan rumah warga di Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, terendam akibat meluapnya Sungai Lematang, Sabtu (10/1).

Air kiriman dari Kabupaten Muara Enim dan Lahat yang telah diguyur hujan lebat selama beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama banjir yang merendam pemukiman warga tersebut.

Ketua Forum Fakar Lematang Prabumulih, Moerdani, melaporkan bahwa hampir seluruh rumah di wilayah Kelurahan Payuputat terendam air.

BACA JUGA:Dukung Program MBG : Polres Musi Rawas Bagi Makan Sehat ke SDN 1 Desa Air Satan

BACA JUGA:14 Bintara Remaja Polres Musi Rawas Jalani Tradisi Pembaretan : Siap Mengabdi untuk Masyarakat

“Air dari Sungai Lematang meluap dan masuk ke rumah-rumah warga. Ketinggian air bervariasi, mulai dari sedengkul anak-anak hingga mencapai 1 meter,” jelas Moerdani.

Kondisi banjir ini tidak hanya merendam pemukiman, tetapi juga mengganggu aktivitas harian masyarakat. Moerdani mengeluhkan bahwa warga yang mayoritas petani karet terpaksa menghentikan aktivitas penyadapan karet karena kebun mereka turut terendam banjir.

“Kami dak biso nakok (tidak bisa menyadap karet) karena kebun jugo ikut terendam banjir,” tambah Moerdani.

Melihat kondisi yang semakin parah, warga berharap pemerintah segera turun tangan memberikan bantuan. Moerdani mengungkapkan, “Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah untuk membantu warga yang terkena dampak banjir ini.”

BACA JUGA:BPBD : Masyarakat OKU Bisa Akses Alat Level Gauge Secara Mandiri

BACA JUGA:Harga Cabai Merah dan Rawit di OKU Tembus Rp 90.000 per Kilogram

Senada dengan Moerdani, Ardiano, warga RT 01 RW 05 Kelurahan Payuputat, juga mengeluhkan dampak banjir yang membuat aktivitas warga lumpuh total.

Menurutnya, banjir yang melanda wilayah mereka adalah hasil dari meluapnya Sungai Lematang akibat kiriman air dari wilayah Lahat dan Muara Enim.

“Lahat sama Muara Enim kan sudah banjir sejak beberapa hari ini. Nah, sekarang aek nyo (airnya) sampai ke sini dan meluap. Ini sangat mengganggu karena kami tidak bisa ke kebun,” jelas Ardiano.

Kategori :