Kurs Rupiah 8 Januari 2025 : Melemah 34 Poin Menjadi Rp16.177 per Dolar AS !

Rabu 08 Jan 2025 - 11:17 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

“Hari ini, pergerakan rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp16.100 hingga Rp16.200,” tambahnya.

Menurut Rully, meskipun Indonesia telah resmi menjadi anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), dampaknya terhadap nilai tukar rupiah masih minim dalam jangka pendek.

“Keterlibatan Indonesia sebagai anggota BRICS belum memberikan sentimen besar terhadap penguatan rupiah. Kemarin, penguatan rupiah lebih disebabkan oleh pelemahan indeks dolar AS,” ungkap Rully.

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 31 Oktober 2024 : Menguat 4 Poin Menjadi Rp15.701 per Dolar AS

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 28 Oktober 2024 : Terus Melemah 72 Poin Menjadi Rp15.719 per Dolar AS

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, telah menunjukkan pergerakan fluktuatif.

Awal tahun ini, indeks tersebut mencapai level 109 sebelum turun mendekati 108.

Penurunan ini sempat memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat, meskipun tren ini tidak bertahan lama.

Kurs rupiah yang melemah juga mencerminkan tantangan yang dihadapi Indonesia di tengah dinamika ekonomi global.

Ketidakpastian mengenai kebijakan moneter The Fed, ditambah dengan ketegangan geopolitik, terus memengaruhi pergerakan pasar keuangan.

Selain itu, tingkat inflasi di Amerika Serikat yang masih relatif tinggi dibandingkan target Federal Reserve menjadi alasan utama bank sentral tersebut mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi.

Hal ini memberikan daya tarik lebih pada dolar AS sebagai aset investasi.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) terus memantau perkembangan global dan domestik untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Dalam beberapa bulan terakhir, BI telah mengadopsi langkah-langkah intervensi di pasar valuta asing serta menjaga likuiditas di pasar uang.

Rully memproyeksikan bahwa dalam jangka pendek, nilai tukar rupiah akan tetap berada di kisaran Rp16.100 hingga Rp16.200.

Namun, sentimen positif dari perbaikan neraca perdagangan Indonesia dan aliran investasi asing dapat memberikan tekanan balik terhadap penguatan dolar AS.

Kategori :