Sementara itu, minyak goreng curah mengalami penurunan sebesar 0,91 persen atau Rp160 menjadi Rp17.350 per kg.
Tren ini mencerminkan stabilisasi harga setelah lonjakan yang sempat terjadi pada tahun sebelumnya.
Gula konsumsi juga mengalami penurunan tipis sebesar 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp17.960 per kg.
Penurunan ini disebabkan oleh pasokan yang cukup dari produsen lokal dan impor.
Tepung terigu curah mencatat penurunan harga sebesar 3,21 persen atau Rp320 menjadi Rp9.650 per kg.
Begitu pula tepung terigu non-curah yang turun 3,41 persen atau Rp440 menjadi Rp12.480 per kg.
Penurunan ini memberikan angin segar bagi industri rumah tangga dan usaha kecil yang bergantung pada tepung sebagai bahan baku utama.
Harga jagung, yang banyak digunakan sebagai pakan ternak, turun sebesar 1,29 persen atau Rp80 menjadi Rp6.130 per kg.
Penurunan ini membantu peternak dalam menekan biaya produksi, terutama di sektor unggas.
Komoditas kedelai biji kering (impor) mengalami kenaikan tipis sebesar 0,19 persen atau Rp20 menjadi Rp10.440 per kg.
Kenaikan ini dinilai masih dalam batas wajar, mengingat fluktuasi harga kedelai sering kali dipengaruhi oleh kondisi pasar global.
Di sisi lain, harga garam halus beryodium turun sebesar 1,04 persen atau Rp120 menjadi Rp11.400 per kg.
Penurunan ini memberikan manfaat bagi konsumen rumah tangga maupun industri kecil yang menggunakan garam sebagai bahan baku.
Pada komoditas ikan, harga ikan kembung turun sebesar 0,92 persen atau Rp350 menjadi Rp37.560 per kg.
Ikan tongkol mencatat penurunan 2,87 persen atau Rp920 menjadi Rp31.130 per kg.
Sementara ikan bandeng mengalami penurunan 3,32 persen atau Rp1.110 menjadi Rp32.360 per kg.