KORANPALPOS.COM - Budidaya ikan nila di kolam terpal menjadi pilihan banyak pembudidaya karena praktis dan efisien.
Namun, untuk mencapai hasil optimal, diperlukan perawatan intensif, terutama dalam menjaga kualitas bibit, pakan, dan air kolam.
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah penggunaan aerator atau filter sebagai suplai oksigen bagi benih ikan nila.
Aerator sangat penting dalam kolam terpal, terutama untuk menghindari kematian bibit ikan nila.
BACA JUGA:Simak! Ini Tips Memilih Benih Ikan Nila Berkualitas untuk Budidaya di Kolam Terpal
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Nasabah : BRI Unit Kota 1 Prabumulih Pindah Alamat !
Tanpa suplai oksigen yang cukup, bibit ikan nila akan lebih mudah stres dan rentan mati.
Hal ini semakin krusial jika pembudidaya menerapkan sistem tebar padat, di mana jumlah ikan dalam kolam cukup banyak.
"Banyak pembudidaya pemula bertanya kepada saya mengapa ikan nila mereka mati. Ternyata, mereka tidak menggunakan aerator," ungkap seorang pemilik akun medsos @Hasil Daya.
Menurut dia, selain suplai oksigen, pemberian pakan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam mempercepat pertumbuhan ikan nila.
Pelet dengan kadar protein tinggi, minimal 30%, sangat disarankan.
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Nasabah : BRI Unit Kota 1 Prabumulih Pindah Alamat !
BACA JUGA:Inflasi Sumsel Tetap Terkendali di Tengah Momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
"Untuk benih ukuran lima sentimeter, biasanya saya menggunakan pelet 781 min 1 atau PF-1000, yang kadar proteinnya tinggi," tambahnya. Dengan pakan yang tepat, ikan nila dapat tumbuh lebih cepat dan sehat.
Kualitas air kolam juga harus diperhatikan. Penggantian air secara rutin setiap tiga minggu sekali sangat disarankan untuk menjaga kebersihan dan kualitas air.