Menurut keterangan pejabat terkait, proyek-proyek ini telah memasuki fase percepatan karena kebutuhan mendesak untuk mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Sumsel memiliki peran strategis sebagai penghubung antarprovinsi di Pulau Sumatera.
Keberadaan jalan tol yang menghubungkan wilayah seperti Kayu Agung, Palembang, hingga Jambi diharapkan dapat memperlancar distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi waktu tempuh, serta mengurangi biaya logistik.
BACA JUGA:Proyek Raksasa Tol Kapal Betung Ditarget Rampung 2024
Di sisi lain, pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat akan memperkuat posisi Sumsel sebagai pusat aktivitas pelabuhan modern, menggantikan Pelabuhan Boom Baru yang telah lama digunakan.
Palembang New Port ini dirancang untuk mendukung ekspor dan impor, meningkatkan volume perdagangan, serta memperluas akses pasar internasional.
Sementara itu, pengembangan jalur kereta api Kertapati-Lahat diharapkan dapat mendukung pengangkutan hasil tambang, terutama batu bara, dengan lebih efisien.
Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi beban transportasi berbasis jalan darat.
Selain enam proyek prioritas tersebut, terdapat sembilan proyek lainnya yang juga masuk dalam daftar PSN di Sumsel, antara lain:
1. Pengembangan LRT Sumsel – Menambah efisiensi transportasi publik di Palembang dan sekitarnya.
2. Kawasan Industri Tanjung Enim – Mendukung industrialisasi berbasis tambang.
3. Bendungan Tiga Dihaji – Menjamin ketersediaan air baku dan pengendalian banjir.
4. Pembangunan Jaringan Irigasi DI Lematang – Mendukung sektor pertanian.
5. Pembangunan Jaringan Irigasi DI Komering – Memperluas cakupan irigasi untuk pertanian.
6. Upgrading Kilang Eksisting/Reginery Development Masterplan (RDMP) RU III Plaju – Meningkatkan kapasitas kilang minyak.