Kemudian, menurut dia, subsidi perlu diperluas terhadap transportasi umum yang menjadi moda transportasi massal diberbagai wilayah, khususnya kota kota besar yang memiliki moda transportasi massal.
Lalu subsidi pun perlu diberikan untuk perumahan untuk kelas menengah bawah, yaitu tipe rumah 45 ke bawah, serta rumah susun.
"Bantuan untuk pendidikan dan beasiswa perguruan tinggi dipertebal yang menjangkau lebih banyak penerima manfaat, khususnya siswa berprestasi dari rumah tangga miskin hingga menengah," kata dia.
BACA JUGA:Pemkab Muba Dukung Komitmen Menuju Kebijakan yang Prorakyat
BACA JUGA:Waduh ! Kata Tito : Ada Program Stunting Rp10 Miliar tapi Sampai ke Rakyat Rp2 Miliar
Selain itu, dia meminta pemerintah juga melakukan operasi pasar secara rutin, paling sedikit 2 bulan sekali, dalam rangka memastikan agar inflasi terkendali dan harga komoditas pangan tetap terjangkau.
Kemudian dia juga meminta pemerintah memastikan penggunaan barang dan jasa UMKM di lingkungan pemerintah, dengan cara menaikkan belanja barang dan jasa pemerintah yang sebelumnya paling sedikit 40 persen menjadi 50 persen.
Lalu dia meminta pemerintah memberikan program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat kelas menengah dan yang terdampak, guna membantu beralih ke sektor-sektor yang lebih berkembang dan berdaya saing.
BACA JUGA:Instansi Diminta Percepat Pemetaan Tenaga Non-ASN
BACA JUGA:8 Sengketa Calon Tunggal Pilkada 2024 Masuk ke MK : Daerah Mana Saja ?
"Memastikan program penghapusan kemiskinan ekstrem dari posisi saat ini 0,83 persen menjadi nol persen di tahun 2025, dan penurunan generasi stunting di bawah 15 persen dari posisi saat ini 21 persen," kata dia. (ant)