MBG Hadirkan Ekonomi Daerah Inklusif

Anggota DPR RI Tutik Kusuma Wardhani (ketiga kiri) saat sosialisasi program Makan Bergizi Gratis di Tabanan, Bali-Foto: Antara-
BALI - Anggota DPR RI Tutik Kusuma Wardhani menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghadirkan pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif karena memberdayakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga menciptakan lapangan kerja baru.
"Program MBG dirancang untuk memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan," kata Tutik di sela sosialisasi MBG kepada masyarakat di Luwus, Tabanan, Bali, Minggu.
Menurut dia, sesuai proyeksi Badan Bergizi Nasional, program MBG menciptakan 111 pekerjaan baru bagi masyarakat lokal.
BACA JUGA:KPU Empat Lawang Tetapkan H Joncik Muhamad dan Arifai sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
BACA JUGA:Kopdeskel Merah Putih untuk Sejahterakan Rakyat
Dengan target 30.000 lebih dapur umum atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh Indonesia, diperkirakan menciptakan sekitar 1,5 juta lapangan kerja baru, termasuk tenaga relawan, staf dapur, dan petugas satuan keamanan atau satpam.
Dengan begitu, wakil rakyat asal Bali tersebut menilai MBG berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di daerah.
Masalahnya, Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan kepada SPPG.
BACA JUGA:Dalami Laporan Layanan Kesehatan Jemaah Haji
BACA JUGA:Gelar Bimtek bagi Pengurus Kopdeskel Merah Putih
Ia meyakini program strategis nasional dari pemerintahan Prabowo-Gibran itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Program MBG merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi, khususnya bagi anak-anak sekolah," kata Anggota Komisi IX DPR RI itu.
Sementara itu, Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional Ade Tias Maulana dalam sosialisasi itu menjelaskan tujuan dari program MBG yakni untuk meningkatkan gizi berkualitas, kualitas SDM, dan pemenuhan gizi yang tepat kepada masyarakat.
BACA JUGA:Dukung Prabowo Dorong Israel Akui Kemerdekaan Palestina