"Sehingga anak tahu bahwa dalam konteks sosial di luar keluarga, mereka dapat mengungkapkan pendapatnya, menjadi diri mereka sendiri, dan kadang berbeda pendapat atau menolak hal-hal yang tidak baik menurut mereka," tambahnya.
Memberikan ruang bagi anak untuk berbicara dan membuat keputusan akan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Anak yang merasa didengar dan dihargai akan lebih mampu mengelola hubungan sosial dengan bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang negatif.
Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting dalam pembentukan pertemanan anak.
Selain bimbingan dari orang tua, anak juga belajar banyak dari teman-temannya di sekolah.
Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menciptakan suasana yang mendukung pertemanan yang positif.
Ini termasuk kegiatan sosial, program pendidikan karakter, serta fasilitas untuk menumbuhkan rasa saling menghargai antar siswa.
Membangun lingkungan pertemanan yang positif untuk anak bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat penting untuk kesehatan mental dan emosional mereka.
Orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar perlu bekerja sama untuk mendukung anak-anak dalam menjalin hubungan sosial yang sehat dan aman.
Dengan memberikan contoh yang baik, mendengarkan cerita anak, serta mengedukasi mereka tentang keselamatan sosial, anak-anak akan lebih siap menghadapi tantangan sosial dan menjauhi pengaruh negatif, termasuk perilaku berisiko.
Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri, bertanggung jawab, dan memiliki hubungan sosial yang sehat, baik di dunia nyata maupun dunia maya.