"Harapannya, jika jumlah koridor berkurang, jumlah armada atau frekuensi keberangkatan angkutan harus lebih sering, sehingga tidak ada penumpukan atau keterlambatan," ungkap Andri seorang mahasiswa salah satu PTN di Palembang.
Selain itu, warga juga meminta adanya peningkatan kualitas layanan, seperti kebersihan angkutan umum, keamanan, dan kenyamanan bagi penumpang.
"Jika rute dipangkas, setidaknya layanan yang ada harus lebih baik, agar kita tetap merasa nyaman menggunakan transportasi umum," ujar Maya, salah seorang pekerja kantoran.
Para pengguna angkutan umum juga berharap agar pemerintah memberikan solusi transportasi alternatif yang dapat mengakomodasi kebutuhan mereka yang terdampak kebijakan pengurangan koridor ini.
"Transportasi umum bukan hanya soal efisiensi, tapi juga soal aksesibilitas bagi semua kalangan. Semoga ada rencana jangka panjang untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada," harap Randa, warga Kemuning Kota Palembang.