4. Peningkatan Penelitian: Pemerintah mendukung penelitian untuk menemukan antibiotik baru serta metode alternatif dalam menangani infeksi.
Selain langkah pemerintah, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mencegah resistansi antimikroba.
Menkes mengimbau masyarakat untuk tidak memaksa dokter memberikan resep antibiotik jika tidak diperlukan.
"Sering kali, masyarakat merasa tidak puas jika tidak diberi antibiotik oleh dokter, padahal tidak semua penyakit membutuhkan antibiotik," jelasnya.
Menkes juga meminta masyarakat untuk tidak menyimpan sisa antibiotik untuk digunakan di kemudian hari.
"Antibiotik yang tidak habis diminum sesuai resep dokter tidak boleh disimpan apalagi diberikan kepada orang lain, karena itu berbahaya," tegasnya.
Menkes Budi optimis bahwa dengan kerjasama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, Indonesia dapat menekan laju resistansi antimikroba.
Ia berharap kampanye Pekan Kesadaran Resistansi Antimikroba dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penggunaan antibiotik secara sembarangan.
"Jika kita semua bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan antibiotik, generasi mendatang akan terlindungi dari risiko pandemi senyap akibat resistansi antimikroba," pungkasnya.
Dengan meningkatnya kesadaran dan langkah nyata, Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan resistansi antimikroba dan menjaga kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. (ant)