Biaya Makan Bergizi Gratis Ditetapkan Rp10.000 : Berharap Ditinjau Ulang !

Kamis 05 Dec 2024 - 20:32 WIB
Reporter : Robiansyah
Editor : Dahlia

Jika biaya program makan bergizi gratis adalah Rp 10 ribu, tentunya banyak masyarakat yang merasa porsi yang akan didapat oleh anak-anak sekolah tidak terjamin protein dan gizinya.

Karena melihat harga bahan pokok saat ini, uang Rp 10 ribu merupakan uang yang cukup kecil untuk sebuah porsi makanan.Karena di warteg saya menu Rp 10 ribu hanya mendapatkan nasi dengan lauk yang seadanya.

Misal nasi hanya dengan sayur dan telur, sedangkan anak-anak Indonesia perlu makanan yang bergizi dan sempurna.

Sementara itu program makan siang bergizi gratis untuk anak-anak yang digagas  pemerintah dengan anggaran Rp10.000 per porsi, menuai berbagai tanggapan dari warga Kota Palembang, khususnya ibu-ibu rumah tangga atau "emak-emak".

Mereka mengungkapkan kekhawatiran terkait anggaran yang dinilai terlalu minim untuk menyediakan makanan yang benar-benar bergizi dan berkualitas.

Yessy, salah satu ibu rumah tangga di Palembang, mengungkapkan keprihatinannya terkait jumlah anggaran yang disediakan untuk setiap porsi makan anak-anak.

Menurutnya, meskipun program ini bertujuan baik untuk memberikan makanan bergizi bagi anak-anak kurang mampu, biaya sebesar Rp10.000 dirasa sangat tidak cukup.

"Apakah cukup uang sebesar itu untuk makanan yang bergizi? Yang ada, anak-anak malah mendapatkan makanan yang dimasak seadanya, sesuai dengan dana yang sangat minim," ujarnya, Kamis (5/12).

Harapan Yessy dan sejumlah ibu lainnya adalah agar pemerintah bisa meninjau kembali besaran anggaran yang dialokasikan untuk program ini, mengingat kualitas makanan yang bergizi memerlukan bahan-bahan yang baik dan harga yang tidak murah.

"Kami ingin anak-anak kami mendapatkan gizi yang baik, bukan makanan yang asal-asalan. Kalau anggarannya hanya Rp10 ribu, pasti kualitasnya akan terpengaruh," tambahnya.

Tanggapan serupa datang dari Yuci, seorang warga Kemuning Kota Palembang yang juga mengamati kebijakan mengatakan, meskipun Rp10.000 bisa mencukupi di daerah dengan harga kebutuhan pokok yang lebih murah, di Kota Palembang, dengan harga bahan pangan yang lebih tinggi, angka tersebut dirasa tidak realistis.

"Seperti contoh, harga beras di Palembang jauh lebih tinggi dibandingkan di daerah kabupaten lainnya. Pemerintah harus mempertimbangkan perbedaan harga bahan pokok ini," ungkapnya. 

Sebagai solusi, emak-emak di Palembang berharap agar pemerintah dapat lebih bijak dalam menghitung anggaran dan memperhatikan harga-harga bahan pangan yang bervariasi di setiap daerah. 

"Saya meminta agar pengawasan terhadap pelaksanaan program ini lebih ketat agar anak-anak tetap mendapatkan makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan mereka, " ucap Eni, warga Plaju Palembang. 

"Makanan bergizi adalah hak anak-anak kita. Pemerintah harus memastikan bahwa program ini benar-benar bisa memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak, bukan hanya asal memberi makan," kata Eni, penuh harap. 

Dikatakannya, program makan siang bergizi gratis ini tentu sangat penting, namun para warga Palembang berharap agar pemerintah dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas anggaran demi keberlanjutan program yang bermanfaat bagi generasi penerus bangsa ini.

Kategori :