Ia menekankan bahwa momen makan bersama dapat menjadi kesempatan untuk mengenalkan makanan sehat kepada anak.
“Makan bersama di meja makan memberikan anak kesempatan untuk menikmati makanan sehat, seperti sayur, buah, dan protein, sekaligus menjauhkan mereka dari kebiasaan makan makanan tidak sehat,” ungkapnya.
Kasus diabetes pada anak semakin meningkat seiring dengan pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.
Kondisi ini menjadi perhatian serius karena diabetes dapat memengaruhi kualitas hidup anak secara jangka panjang.
Menurut data yang disampaikan dalam diskusi tersebut, konsumsi gula berlebih menjadi salah satu penyebab utama. Oleh karena itu, IDAI mendorong langkah-langkah preventif yang melibatkan peran aktif keluarga.-
- Edukasi Orang Tua
Edukasi tentang pentingnya gaya hidup sehat perlu ditingkatkan agar orang tua memahami risiko yang dihadapi anak-anak mereka.
- Kolaborasi dengan Sekolah
Sekolah juga diharapkan dapat mendukung upaya ini dengan menyediakan waktu khusus untuk olahraga dan mengurangi akses anak terhadap makanan tidak sehat di kantin.
- Kampanye Gaya Hidup Sehat
Pemerintah dan organisasi kesehatan seperti IDAI diharapkan terus mengampanyekan pentingnya pola hidup sehat bagi anak dan keluarga.
Prof. Siska menutup dengan harapan bahwa langkah-langkah kecil seperti membatasi konsumsi gula dan mengajak anak aktif bergerak dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan mereka di masa depan.
“Anak-anak adalah aset masa depan bangsa. Menjaga kesehatan mereka adalah tanggung jawab kita bersama. Orang tua, lingkungan, dan pemerintah harus bersinergi untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh,” tegasnya.
Dengan kesadaran kolektif dan langkah nyata, diharapkan angka diabetes pada anak dapat ditekan, sekaligus membangun budaya hidup sehat sejak usia dini. (ant)