Salah satu saksi mata, Budi, tetangga Sudirman, menjadi orang pertama yang menyadari kebakaran tersebut.
Ia melihat api dan asap tebal dari bagian belakang rumah Sudirman, yang dengan cepat menyebar hingga melahap seluruh bangunan.
"Saya melihat api menyala di atap rumah korban. Api langsung membesar, dan saya segera berteriak meminta tolong kepada warga lain," kata Budi.
Mendengar teriakan Budi, warga setempat langsung bergegas ke lokasi untuk memberikan bantuan.
Dengan menggunakan alat seadanya seperti ember dan selang air, mereka berusaha memadamkan api sembari menunggu bantuan dari petugas pemadam kebakaran.
Sekitar setengah jam setelah api mulai terlihat, satu unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Dengan bantuan warga dan petugas, api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 30 menit.
Meskipun demikian, seluruh bangunan rumah beserta isinya sudah habis dilalap api.
Kapolsek IPTU Subardi menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian materiil yang dialami Sudirman diperkirakan mencapai sekitar Rp70 juta.
"Sayangnya, seluruh barang-barang di dalam rumah ikut terbakar karena pemilik sedang tidak berada di tempat," jelas Kapolsek.
Keluarga Sudirman kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan tempat tinggal mereka.
Rumah yang selama ini menjadi tempat berlindung bagi keluarga tersebut kini hanya menyisakan puing-puing yang hangus.
Kondisi ini membuat keluarga Sudirman tidak memiliki tempat tinggal untuk sementara waktu.
Warga sekitar turut memberikan dukungan moral kepada Sudirman dan keluarganya.
Beberapa tetangga terlihat membantu membersihkan sisa-sisa kebakaran sambil memberikan bantuan seadanya.
"Kami ikut prihatin atas musibah ini. Semoga ada bantuan dari pihak lain untuk meringankan beban keluarga Pak Sudirman," ujar salah seorang warga.
Kapolsek IPTU Subardi mengingatkan masyarakat akan pentingnya memeriksa kondisi instalasi listrik secara rutin untuk mencegah kejadian serupa.