"Kau cak hebat nian," demikian perkataan salah satu pelaku kepada korban sebelum mereka melarikan diri ke arah Baturaja.
Leo yang tidak mengenal para pelaku menggambarkan ciri-ciri mereka sebagai pria bertubuh gempal, dengan tato di betis, mengenakan topi dan masker.
Respons Cepat dari Pasangan Bertaji
Calon bupati dan wakil bupati Teddy Meilwansyah dan Marjito langsung menjenguk Leo Nardo yang dirawat di RSUD Dr. Ibnu Sutowo, Baturaja.
Mereka mengutuk keras tindakan yang dianggap menciderai proses demokrasi dan meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini.
"Kami berharap polisi bertindak tegas terhadap oknum yang terlibat dalam peristiwa tidak manusiawi ini. Pilkada harus menjadi ajang demokrasi yang damai, bukan tempat untuk tindakan kriminal," ujar Teddy Meilwansyah.
Sebagai langkah antisipasi, Teddy juga menyatakan akan memperkuat keamanan tim pemenangannya di lapangan.
"Kami tetap mengedepankan politik santun, beradab, dan beretika. Namun, keselamatan tim juga harus diutamakan, sehingga mereka dapat bekerja dengan nyaman menjelang hari pencoblosan," tambahnya.
Tindakan Kepolisian
Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan langkah penyelidikan intensif untuk mengidentifikasi pelaku.
"Kami sedang mendalami kasus ini. Penegakan hukum akan dilakukan secara tegas dan profesional tanpa pandang bulu," tegas Kapolres.
Kapolres juga menambahkan bahwa selama masa tenang menjelang pemungutan suara Pilkada pada 27 November 2024, Polres OKU akan meningkatkan kegiatan patroli secara masif untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan situasi kondusif selama proses Pilkada berlangsung.
Pilkada yang Memanas
Kasus penusukan ini menjadi salah satu contoh memanasnya tensi politik di OKU menjelang Pilkada.
Berbagai pihak mengkhawatirkan adanya potensi kekerasan yang dapat mengganggu proses demokrasi.