Selain itu, pemerintah juga akan mendorong pelatihan bagi masyarakat dalam bidang pertanian, khususnya budidaya bawang merah, agar hasil produksi dapat terus meningkat.
BACA JUGA:Polres Muara Enim Berikan Makanan Sehat Bergizi Untuk Siswa SDN 4
BACA JUGA:Kejari OKU Pantau Kualitas Jalan dan Siring
Elman juga menegaskan bahwa hasil produksi bawang merah lokal ini nantinya akan menjadi salah satu produk utama dalam kegiatan pasar murah yang rutin diadakan oleh Pemkot. Pasar murah ini dirancang untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, terutama di tengah tekanan inflasi.
Dengan adanya produksi lokal, diharapkan harga bawang merah di pasar tidak mengalami lonjakan yang signifikan, terutama menjelang hari-hari besar atau musim tertentu yang biasanya memicu kenaikan harga.
Kegiatan penanaman bawang merah di Prabumulih ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dalam situasi di mana inflasi menjadi tantangan global, langkah-langkah konkret seperti ini dinilai sangat efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi lokal.
"Kami ingin Kota Prabumulih menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan inflasi dan ketahanan pangan. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, Forkopimda, dan masyarakat, kami yakin tujuan ini dapat tercapai," pungkas Elman.
BACA JUGA:Buaya Kerap Muncul di OKI : Begini Tanggapan BPBD OKI !
BACA JUGA:Bulog OKU Pastikan Stok Beras Aman hingga Akhir 2024
Kegiatan ini mencerminkan komitmen Pemkot Prabumulih dalam menghadirkan solusi nyata untuk tantangan ekonomi. Dengan program-program seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi berbagai dinamika ekonomi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal.
Melalui langkah strategis seperti penanaman bawang merah, Kota Prabumulih tidak hanya berupaya mengendalikan inflasi, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.