Ia menuturkan, bahwa secara pribadi sangat menolak adanya praktik politik uang itu.
"Alhamdulillah saya sendiri hingga saat ini tidak pernah mendapatkan manfaat dari hal itu, dan memilih berdasarkan pilihan kita," ungkapnya.
Dengan melakukan penolakan itu, masyarakat dapat memilih pemimpin yang dapat pro ke rakyat, dengan tidak melakukan praktik politik uang tersebut.
Deputi Komunitas Masyarakat Anti Korupsi (K-MAKI), Ir Ferry Kurniawan menegaskan, politik uang adalah akar dari berbagai masalah bangsa.
"Pemimpin hasil politik uang hanya akan fokus memperkaya diri sendiri dan kelompoknya. Kita harus berani menolak praktik ini demi masa depan yang lebih baik," katanya.
Dia juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
"Sayangnya, pendidikan politik saat ini sangat minim. Tanpa itu, masyarakat mudah terjebak dalam rayuan politik uang," katanya.
Gerakan anti-politik uang di Sumsel menjadi contoh nyata semangat masyarakat untuk menjaga integritas Pilkada 2024.
Dengan memilih pemimpin yang jujur, cerdas, dan pro-rakyat, diharapkan Pilkada tahun ini bisa membawa perubahan nyata bagi kesejahteraan masyarakat.