KORANPALPOS.COM - Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) di Sumatera Selatan merupakan daerah yang kaya akan keragaman budaya dan suku.
Di antara suku-suku yang menghuni daerah ini, Suku Kisam dan Semende merupakan dua suku besar yang telah hidup berdampingan selama berabad-abad.
Meskipun keduanya sering dianggap sebagai satu kesatuan oleh masyarakat luar karena kemiripan bahasa dan kebiasaan sehari-hari.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Desa Lais Musi Banyuasin : Perjalanan dari Talang Menjadi Desa yang Mandiri !
Kenyataannya Suku Kisam dan Semende memiliki perbedaan yang cukup mendalam dalam hal adat istiadat dan sejarah asal-usul mereka.
Suku Kisam dan Semende adalah bagian dari enam suku besar yang ada di Kabupaten OKU Selatan.
Selain kedua suku tersebut, terdapat juga Suku Daya, Suku Ranau, Suku Haji, dan Suku Ogan, serta beberapa suku lainnya seperti Suku Jawa dan Suku Padang yang turut menyemarakkan keberagaman etnis di wilayah ini.
Kedua suku ini, meskipun memiliki kesamaan dalam hal budaya dan bahasa, sesungguhnya memiliki akar sejarah yang berbeda.
Menurut Fekri Juliansyah Dzurriyaat, Pendiri Djagat Besemah sekaligus pemerhati budaya Besemah, Suku Kisam dan Semende adalah bagian dari kebudayaan Besemah, meskipun keduanya memiliki ciri khas masing-masing.
Dzurriyaat menjelaskan bahwa Suku Kisam dan Semende adalah subrumpun dari Kebudayaan Besemah, yang dalam bahasa daerah disebut Jurai Besemah.
BACA JUGA:10 Provinsi Kaya Raya di Indonesia Tahun 2024 : Sumatera Selatan Kaya Migas tapi tidak Termasuk !