Hillstate menyadari bahwa mempertahankan Wipawee adalah langkah krusial untuk mempertahankan gelar juara mereka.
Wipawee yang kuat dalam serangan dan tangguh dalam bertahan, dinilai mampu melanjutkan performa cemerlangnya. Dengan demikian, posisi Wipawee di Hillstate diprediksi aman dari ancaman pergantian pemain.
Tim-Tim Lain Lakukan Perombakan Cepat
Di sisi lain, beberapa tim Liga Voli Putri Korea melakukan perubahan besar-besaran pada pemain asing Asia mereka.
BACA JUGA:STY Luruskan Tak Panggil Asnawi
BACA JUGA:Putri KW ke Perempat Final Korea Masters
Sejumlah tim seperti Incheon Pink Spiders dan Korea Expressway Hi-Pass sudah mengganti pemain asing Asia di awal musim ini.
Langkah ini mengundang perhatian publik dan disebut media Osen sebagai “terlalu cepat” dan berisiko.
Tim Incheon Pink Spiders, misalnya, melepas Huang Ruilei dari China, yang berposisi sebagai middle blocker, dan menggantinya dengan pemain asal Selandia Baru, Anilise Fitzi.
Tim Korea Expressway Hi-Pass juga memutuskan kontrak Yunieska Robles dari Kazakhstan yang berposisi sebagai outside hitter, demi meningkatkan performa.
BACA JUGA:Persija Ganas! Madura United Dibantai 4-1
BACA JUGA:Laga Panas! Indonesia Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF Futsal 2024
Keputusan ini dinilai sebagai "perjudian," mengingat belum lama mereka bergabung dan kini telah digantikan.
Hwaseong IBK Altos dalam Ancaman Pergantian
Hwaseong IBK Altos, tim yang berwarna dominan biru, juga menjadi sorotan. Meski IBK Altos baru saja mendatangkan Chen Qintong, setter asal China, performa tim yang terlalu bertumpu pada Victoria Danchak, sang top skor, dinilai tidak cukup solid.
Chen Qintong dinilai tampil baik dalam perannya memberikan set serangan, namun ketergantungan kepada satu pemain membuat strategi ofensif tim mudah terbaca lawan.