• Smart Living: Sistem Informasi Tata Ruang (SITARUNG BETUAH), Sistem Informasi Program Kesehatan Berbasis Elektronik (SERAMBE), dan Sistem Pemetaan Kebutuhan Rambu Sungai (SIPERAS).
BACA JUGA:Anggota DPRD OKU Desak Polisi Usut Kasus Intimidasi dan Penganiayaan Relawan !
BACA JUGA:Survei SPIN: Elektabilitas Suwarti-Thamrin Unggul di Pilkada Kabupaten Musi Rawas 2024
• Smart Society: Program BEGESAH (Beragam Edukasi Gerakan Masyarakat Sadar Hidup Sehat), layanan perpustakaan digital, CCTV online, serta Program Desa Siaga Bencana Karhutla (PRODESGA).
• Smart Environment: Program Kebun Buddhi, Gerakan Peduli Sampah (GPS), serta Pemantauan Kualitas Udara.
Sekda Erwin menggarisbawahi pentingnya pra-evaluasi ini sebagai persiapan untuk evaluasi tahap kedua di tahun 2024. Harapannya, evaluasi ini dapat memberikan masukan yang berguna untuk menyempurnakan program-program Smart City di Kabupaten Banyuasin. "Kami akan fokus memperbaiki dan mengoptimalkan hal-hal yang dirasa kurang. Sehingga program Smart City di Kabupaten Banyuasin ini dapat benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat," jelasnya.
Ia berharap dengan adanya evaluasi tahap dua nanti, seluruh elemen dari program ini dapat diakses dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga Banyuasin.
BACA JUGA:Anggota DPRD OKU Desak Polisi Usut Kasus Intimidasi dan Penganiayaan Relawan !
BACA JUGA:Rajin Olahraga Kurangi Risiko Terkena Stroke Kembali
Tim asesor, Fitrah R. Kautsar, menjelaskan bahwa evaluasi ini juga melibatkan penilaian berdasarkan indikator Quikwins, yang pada tahun sebelumnya mencapai skor 2.87. “Untuk penilaian tahun 2024 ini, kami fokus pada perumusan Quikwins yang masih bisa dimaksimalkan agar capaian lebih optimal,” ungkap Fitrah.
Indikator Quikwins ini meliputi:
1. Perumusan Inovasi: Menilai inovasi-inovasi baru yang bisa ditambahkan dalam program Smart City.
2. Daya Tarik Inovasi: Mengukur seberapa menarik dan relevan inovasi tersebut bagi masyarakat.
3. Manfaat Inovasi: Menilai manfaat langsung dari inovasi untuk masyarakat.
4. Keunikan Inovasi: Sejauh mana inovasi yang diterapkan berbeda dari yang sudah ada.
5. Peluang Kemitraan: Kemungkinan kolaborasi dengan pihak luar.