Dalam upaya menghadapi kemungkinan bencana susulan, Basarnas mengerahkan sekitar 20 petugas dari Kantor SAR Maumere yang saat ini berjaga di posko penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Selain Basarnas, posko penanganan ini didukung oleh ratusan petugas dari BPBD, TNI, Polri, dan tim Tagana yang bekerja sama untuk mengantisipasi situasi darurat dan menjaga keamanan warga di wilayah terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, menegaskan bahwa BNPB telah mendirikan posko utama di Flores Timur untuk melayani warga yang membutuhkan bantuan.
BACA JUGA:Gunung Ibu Meletus : Lontarkan Abu Setinggi 3,5 Kilometer !
BACA JUGA:Gunung Semeru Kembali Bergemuruh: Letusan Abu Setinggi 1,5 Km Guncang Jawa Timur !
Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga usai erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Senin dini hari, BNPB membuka layanan pencarian dan pertolongan di posko tersebut.
Untuk mencegah risiko yang lebih besar, BNPB juga memberlakukan larangan beraktivitas dalam radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki berdasarkan rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM.
Larangan ini berlaku untuk umum, kecuali bagi tim petugas SAR gabungan yang berkepentingan dalam penanganan bencana.
BNPB menyatakan komitmen penuh untuk menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan dasar kepada para korban erupsi.
Dalam kurun waktu 2x24 jam, BNPB berjanji akan mendistribusikan bantuan logistik, perlengkapan pengungsian, dan anggaran guna memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban yang saat ini tengah berada di pengungsian.
Dengan upaya evakuasi yang dilakukan serta dukungan logistik dan bantuan dari berbagai pihak, diharapkan para korban terdampak dapat teratasi dengan baik.
Adapun seluruh pihak terkait tetap bersiaga untuk mengantisipasi dampak dari aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki yang hingga saat ini masih berada dalam status waspada.