KORANPALPOS.COM - Muara Lakitan, sebuah desa di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, memiliki sejarah panjang yang penuh dengan kisah peperangan.
Selain itu, kedatangan perantau, hingga peran penting dalam struktur pemerintahan tradisional pada masa kolonial Belanda.
Desa ini awalnya dikenal sebagai Dusun Lembak Lapan, sebuah daerah yang subur dan strategis yang dulunya dihuni oleh penduduk asli dan menjadi tempat Bujang Jawe, seorang pengembara dari Pulau Jawa, membangun dusun pertama.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Muara Enim : Kabupaten Terkaya di Sumatera Selatan dengan Sejarah Panjang !
Dusun Lembak Lapan berdiri di sepanjang Sungai Serut, yang kini dikenal sebagai Sungai Lakitan.
Bujang Jawe, sosok pemuda yang disebut berasal dari Jawa, mendirikan dusun ini setelah perjalanannya berakhir di daerah yang subur dan kaya hasil bumi ini.
Kehidupan di dusun tersebut sangat makmur; penduduk saling membantu dan panen dari perkebunan mereka selalu berlimpah.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Sungai Lematang : Ikon Alam dan Identitas Budaya Masyarakat Lahat !
Tanah subur di Dusun Lembak Lapan menghasilkan komoditas pertanian yang menjadi daya tarik bagi penduduk dari daerah lain.
Tidak hanya bertani, penduduk juga mengandalkan Sungai Serut sebagai sumber makanan.
Ikan yang melimpah di sungai ini menjadi salah satu makanan utama mereka, dan hasil tangkapan ikan tidak hanya untuk konsumsi sendiri tetapi juga dijual ke desa-desa lain.
BACA JUGA:Asal Usul dan Nama 9 Anak Sungai Musi : Kekayaan Alam dan Budaya Sumatera Selatan !
BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Gunung Seminung : Perjalanan Masyarakat Lampung dari Zaman Nabi Nuh !