Usulan serupa juga diajukan oleh warga Desa Ulak Jermun, di mana mereka meminta alat mesin pertanian (alsintan), pasokan obat racun rumput, dan pembangunan jembatan penghubung antara desa.
Terakhir, dalam aspirasi dari Desa Pematang Buluran, warga meminta program bedah rumah, bantuan bibit kambing dan bebek, pembangunan sistem irigasi untuk persawahan, pembangunan jembatan sepanjang 30 meter yang menghubungkan lahan pertanian, serta pembangunan sumur bor.
Warga juga mengeluhkan kegagalan panen dan meminta agar anggota Dapil III dapat membantu mengatasi masalah asap akibat kebakaran lahan.
Menanggapi usulan tersebut, Junaidi menyatakan bahwa pihaknya akan berusaha untuk memperjuangkan usulan yang telah diajukan, terutama dalam hal pembangunan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pasokan air bersih.
"Program pembangunan sumur bor sebanyak 1 titik untuk setiap RT pada awal tahun 2024 akan mencakup tiga titik di desa ini. Terkait permintaan untuk pasokan obat racun rumput, kami akan mengoordinasikannya kepada pihak terkait," katanya.
Untuk memudahkan upaya perjuangan, Junaidi meminta agar semua usulan diajukan dalam bentuk proposal, dan usulan tersebut akan segera diajukan untuk koordinasi lebih lanjut.
Junaidi berpendapat bahwa kegagalan panen masyarakat karena kurangnya pasokan air, yang dapat diatasi dengan pembangunan sumur bor, terutama untuk lahan pertanian.
"Meskipun biaya pembangunan sumur bor mahal, ini dapat diatasi secara bertahap dalam hal pengadaannya. Dengan adanya sumur bor, dampak kekeringan di lahan pertanian dan perkebunan dapat dikurangi," tambahnya.
Selama berada di Kecamatan SP Padang, rombongan Dapil III juga berdialog dengan warga di Desa Terusan Laut, Desa Rawang Besar, Desa Awal Terusan, Desa Batu Ampar, Desa Batu Ampar Baru, dan Desa Tanjung Alai. ***