Upaya penangkapan Dadang tidak berjalan mulus, karena pelaku berusaha melarikan diri dan bahkan sempat melakukan perlawanan yang menyebabkan salah satu anggota polisi terjatuh.
Atas tindakan tersebut, polisi terpaksa melumpuhkan Dadang dengan tembakan ke arah kakinya.
Kapolsek Karang Dapo, Iptu Khoiril Hambali, mengatakan bahwa Dadang akhirnya menyerah setelah ditembak.
“Kami berhasil mengamankan sepeda motor milik korban. Namun, untuk pelaku Ipit dan senjata api yang digunakan dalam kejahatan ini, kami masih terus melakukan pencarian,” ujarnya.
Dadang Jauhari bukanlah pelaku kejahatan pemula.
Menurut pihak kepolisian, Dadang telah memiliki rekam jejak kriminal yang panjang, terutama dalam kasus pencurian dan aksi begal di beberapa wilayah.
Riwayat kriminalnya mencakup beberapa aksi perampasan kendaraan bermotor yang diduga telah meresahkan masyarakat di sekitar Muratara.
“Pelaku ini merupakan residivis dengan sejumlah catatan kasus pencurian dan begal sepeda motor. Aksinya yang terorganisir dan sering kali menggunakan senjata api menunjukkan bahwa ia bukan pelaku baru,” ungkap Iptu Khoiril. Hal ini menjadi perhatian serius bagi aparat untuk mencegah kejahatan serupa di masa mendatang.
Pascapenangkapan, tim kepolisian masih melakukan pengembangan untuk mengejar pelaku kedua, Ipit, yang hingga kini masih buron.
Pihak berwajib terus mendalami informasi yang dapat mengarah pada penangkapan Ipit dan upaya pengamanan senjata api yang digunakan dalam aksi tersebut.
“Upaya pencarian terhadap pelaku kedua dan senjata api masih kami lakukan. Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempersempit ruang geraknya. Diharapkan, penangkapan Dadang ini dapat memberikan petunjuk untuk mengungkap jaringan atau komplotan lain yang mungkin terlibat,” jelas Kapolsek Khoiril.
Peristiwa ini menambah panjang daftar aksi begal yang meresahkan masyarakat, khususnya di Kabupaten Muratara.
Kepolisian telah meningkatkan patroli di sejumlah titik rawan kejahatan dan memperketat pengawasan di daerah perbatasan untuk mencegah pelaku kriminal kabur ke wilayah lain.
Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto, juga menghimbau masyarakat agar selalu waspada, terutama saat berada di tempat-tempat sepi atau daerah yang rentan terhadap tindak kejahatan.
Masyarakat diminta segera melapor ke pihak berwenang apabila menemukan orang atau situasi yang mencurigakan di lingkungan sekitar.
Kerja sama antara masyarakat dan kepolisian diharapkan dapat membantu menekan angka kejahatan dan meningkatkan rasa aman di masyarakat.