Selain itu, Balek Andon Sedekah juga berfungsi sebagai ajang mengundang pihak keluarga ibu untuk hadir pada saat acara khitan nanti.
Proses Balek Andon Sedekah biasanya melibatkan berbagai ritual dan doa yang dipanjatkan untuk keselamatan anak yang akan menjalani khitan.
Masyarakat percaya bahwa dengan melaksanakan tradisi ini, anak akan mendapatkan perlindungan dan bimbingan dari leluhur serta Tuhan.
BACA JUGA:Asal Mula, Sejarah, dan Fakta Unik Prabumulih : Kota Petro Dolar di Sumatera Selatan !
Selain itu, tradisi ini juga mempererat hubungan antara keluarga dan memperkuat ikatan sosial di masyarakat.
Selain Balek Andon Sedekah, masyarakat Kota Prabumulih juga memiliki tradisi unik lainnya yang dikenal sebagai Ngicau Juadah.
Ngicau Juadah adalah tradisi yang berkaitan dengan persiapan makanan, khususnya dodol, yang merupakan salah satu makanan khas Kota Prabumulih.
Makanan ini biasanya disiapkan untuk berbagai upacara adat, seperti sedekah bedusun, khitanan, dan perkawinan.
Ngicau Juadah dilaksanakan dengan memasak dodol dan makanan lainnya tiga hari sebelum acara penting.
Dalam tradisi ini, biasanya pihak laki-laki yang akan melangsungkan lamaran akan melaksanakan Ngicau Juadah tiga hari sebelum acara lamaran.
Hal yang sama juga berlaku untuk acara khitanan, di mana Ngicau Juadah dilakukan dua hari sebelum Balek Andon Sedekah.
Proses Ngicau Juadah menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk berkumpul dan saling berbagi, baik dalam hal bahan makanan maupun dalam kebersamaan.
Kegiatan ini tidak hanya berfungsi untuk menyiapkan hidangan, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antar keluarga dan tetangga.
Masyarakat percaya bahwa kebersamaan dalam mengolah makanan akan membawa berkah dan mempererat hubungan antarsuku.
Keberagaman suku di Kota Prabumulih menciptakan keragaman budaya yang menarik.