PRABUMULIH, KORANPALPOS.COM - PT Pertamina EP Adera Field berhasil mencatatkan rekor baru dalam produksi minyak dengan angka mencapai 4.210 barel minyak per hari (BOPD). Capaian ini bukan hanya sekadar angka, melainkan merupakan sejarah baru bagi PEP Adera Field, karena menjadi produksi tertinggi sejak tahun 1954. Kenaikan signifikan ini didominasi oleh dua struktur utama, yaitu Struktur Abab dan Benuang.
General Manager Zona 4, Djudjuwanto, menyatakan bahwa pencapaian ini sangat mendukung kinerja migas dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Zona 4, yang bertujuan memenuhi target produksi migas nasional. Djudjuwanto menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja keras seluruh tim yang berdedikasi dan berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada.
“Keberhasilan ini adalah buah dari usaha bersama. Kami akan terus berupaya meningkatkan efisiensi dan inovasi di lapangan, demi mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pencapaian luar biasa ini,” ujar Djudjuwanto.
Sementara, Manager Adera Field, Adam S Nasution, menjelaskan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari kehandalan operasi yang didukung oleh sistem tata kerja yang berlaku. Kegiatan subsurface dan surface yang mumpuni, serta kualitas personel yang sangat baik, juga berkontribusi besar terhadap operational excellence PEP Adera Field.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Salurkan Cadangan Pangan
BACA JUGA:Deteksi Dini Area Rawan : Kalapas Sekayu Kontrol Area Brandgang !
Adam mengungkapkan bahwa hasil nyata dari strategi yang diterapkan perusahaan adalah peningkatan kolaborasi antar fungsi, perbaikan fasilitas produksi, serta pendekatan kerjasama dengan stakeholder.
“Pencapaian produksi minyak ini menunjukkan adanya hasil nyata dari strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan inovasi,” ungkap Adam.
Adam juga menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil doa dan dukungan dari pekerja, keluarga, masyarakat, serta semua pihak yang terlibat dalam operasional. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan yang diberikan, seraya menyampaikan rasa syukur. "Tentunya semua ini tetap atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tuturnya.
Sementara, Senior Manager Subsurface Development Zona 4, Reza Nur Ardianto, menerangkan bahwa peningkatan produksi dari lapangan Adera adalah bagian dari upaya untuk merejuvenasi struktur-struktur yang sudah tergolong mature.
BACA JUGA:Polres Muba Gelar Donor Darah untuk Membantu Masyarakat
BACA JUGA:Kajari Muba Ingatkan ASN dan Pemerintah Desa
Proses ini dimulai dengan pengumpulan data terbaru, seperti logging saturasi untuk melakukan reaktivasi sumur dan akuisisi data seismik 3D terbaru. Dari sini, inovasi serta kreativitas para perwira menghasilkan konsep dan interpretasi baru yang kemudian divalidasi melalui keberhasilan pemboran sumur-sumur baru.
“Langkah ini dilanjutkan dengan perencanaan pengembangan lapangan yang komprehensif dalam Optimasi Pengembangan Lapangan (OPL) Benuang dan Abab. Pelaksanaan pemboran dalam OPL di kedua struktur tersebut menghasilkan produksi yang melampaui target,” ungkap Reza. Dengan demikian, produksi harian minyak di lapangan Adera mencapai puncaknya.
Reza menambahkan bahwa masih terdapat rencana kerja seperti pengeboran, workover, dan pemeliharaan tekanan (pressure maintenance) yang akan dilaksanakan hingga 2034, sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati bersama SKK Migas.