Kenapa Ibadah Terasa Berat? Ini Jawabannya!

Minggu 20 Oct 2024 - 09:28 WIB
Reporter : Mulyawan
Editor : Dahlia

Seorang syaikh tua yang fisiknya lemah mampu berpuasa di siang hari yang terik dan sholat malam, sementara para pemuda yang kuat fisik justru tidak mampu melakukannya.

Ini karena kekuatan seorang mukmin sejati terletak pada hatinya, bukan semata-mata pada kekuatan fisiknya.

Memohon Keteguhan Hati dalam Ketaatan

Kita sebagai muslim perlu menyadari pentingnya menjaga hati agar tetap istiqamah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. Sering-seringlah memohon kepada Allah agar Dia menetapkan hati kita dalam kebaikan dan ketaatan. Seperti dalam doa yang diajarkan Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

"Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu".(HR. Muslim No. 2654)

BACA JUGA:Kesuksesan dalam Genggaman: Mengapa Kita Butuh Allah dalam Setiap Langkah

BACA JUGA:Memahami Konsep Dzul-Wajhain (Bermuka Dua) dalam Islam: Definisi dan Penjelasan

Pada akhirnya, segala urusan dunia yang mampu kita lakukan dengan penuh semangat dan tanpa beban, tetapi terasa berat ketika menyangkut urusan akhirat, adalah cerminan dari kondisi hati kita.

Hati yang lemah dalam ketaatan membuat segala ibadah terasa berat, sedangkan hati yang kokoh dalam iman akan selalu mudah melaksanakan ketaatan, walaupun fisik terasa lelah.

Maka, kita harus terus berusaha memperkuat hati kita dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui doa, dzikir, dan amalan-amalan ketaatan.

Kategori :