Namun, ironisnya, kita bisa dengan mudah menikmati waktu berjam-jam di pantai, di bawah terik matahari, tanpa mengeluh.
Ini menunjukkan bahwa keinginan kita lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan dunia daripada menjalankan perintah Allah.
Online Seharian vs Membaca Al-Qur’an
Saat kita bisa duduk berjam-jam menonton film atau bermain media sosial, kita merasa tidak ada masalah. Namun, saat disarankan untuk membaca Al-Qur'an hanya 30 menit saja, rasa malas tiba-tiba muncul.
Mengapa bisa demikian? Karena yang lemah bukanlah fisik kita, melainkan hati kita yang tidak terbiasa mendekat kepada Allah.
BACA JUGA:Islam, Agama yang Sempurna: Jalan Menuju Surga Telah Dijelaskan Tanpa Celah
BACA JUGA:Memaafkan: Kunci untuk Melepaskan Beban Emosional dan Mencapai Kedamaian Jiwa
Sedekah yang Terasa Berat
Sedekah merupakan salah satu amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, seringkali kita merasa berat untuk melakukannya, meskipun hanya seminggu sekali.
Padahal, kita dengan mudah bisa menerima pemberian orang lain berkali-kali tanpa ada beban. Ini menandakan bahwa kebanyakan dari kita lebih mementingkan urusan dunia daripada akhirat.
Masalahnya Ada di Hati, Bukan di Fisik
Sebenarnya, kelemahan kita dalam beribadah bukanlah terletak pada fisik, melainkan hati kita yang kurang ikhlas dan jauh dari ketaatan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Syumaith (Rahimahullah),
إن اللّٰه ﷻ جعل قوّة المؤمن في قلبه، ولم يجعلها في أعضائه؛ ألا ترَون أنّ الشيخ يكون ضعيفًا يصوم الهواجر، ويقوم الليل، والشابّ يعجز عن ذلك
"Sesungguhnya Allah Ta'ala menjadikan kekuatan seorang mukmin ada pada hatinya, bukan di anggota tubuhnya."
BACA JUGA:Pengaruh Teman dalam Kehidupan: Seberapa Besar Mereka Membentuk Karakter Kita?
BACA JUGA:Jihad Melawan Hawa Nafsu: Kunci Menuju Kesempurnaan Hidayah