Fluktuasi harga beras sangat mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah yang sangat bergantung pada ketersediaan dan harga beras yang terjangkau.
Selain beras, bawang merah dan bawang putih bonggol juga mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.
Bawang merah naik hingga 7,30 persen atau Rp2.110, menjadi Rp31.030 per kg.
BACA JUGA:Harga Pangan 9 Oktober 2024 : Penurunan Harga Cabai Rawit Menjadi Rp42.270 per Kilogram !
BACA JUGA:Harga Pangan 8 Oktober 2024 : Bawang Merah Sentuh Rp28.760 per Kilogram !
Sementara itu, bawang putih bonggol juga mengalami kenaikan sebesar 3,31 persen atau Rp1.320, yang kini diperdagangkan seharga Rp41.180 per kg.
Kenaikan harga bawang merah dan bawang putih cukup mengkhawatirkan karena kedua jenis bawang ini merupakan bumbu utama dalam masakan Indonesia.
Bawang merah dan bawang putih sering digunakan dalam berbagai masakan, mulai dari tumis hingga sambal, sehingga kenaikan harga ini dapat memengaruhi biaya hidup masyarakat sehari-hari.
Cabai merah keriting dan cabai rawit merah juga menunjukkan peningkatan harga.
Cabai merah keriting naik sebesar 4,69 persen atau Rp1.420, menjadi Rp31.720 per kg.
Sementara itu, cabai rawit merah naik hingga 5,13 persen atau Rp2.370, kini dihargai Rp48.570 per kg.
Kenaikan harga cabai, terutama cabai rawit merah, sering kali menjadi masalah yang menonjol bagi konsumen karena cabai merupakan salah satu bahan pokok yang sangat dibutuhkan dalam masakan Indonesia.
Saat harga cabai melonjak, ini berdampak langsung pada harga makanan jadi, seperti sambal, yang sangat digemari oleh masyarakat.
Di antara komoditas protein, harga daging sapi murni justru mengalami penurunan sebesar 1,37 persen atau Rp1.850, menjadi Rp132.890 per kg.
Sebaliknya, daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami kenaikan harga.
Daging ayam ras naik 6,60 persen atau Rp2.330, menjadi Rp37.630 per kg, sementara telur ayam ras naik 5,81 persen atau Rp1.650, menjadi Rp30.030 per kg.