Harga Pangan 9 Oktober 2024 : Penurunan Harga Cabai Rawit Menjadi Rp42.270 per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Rabu , 09 Oct 2024 - 08:12

Harga cabai rawit tercatat mengalami penurunan sebesar Rp3.230 atau 7,10 persen, menjadi Rp42.270 per kilogram -Foto : Antara-

KORANPALPOS.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pergerakan harga sejumlah komoditas pangan pada Rabu pagi dengan beberapa perubahan yang signifikan, terutama pada komoditas cabai rawit merah.

Cabai yang sering kali menjadi salah satu indikator utama dalam inflasi bahan pangan di Indonesia, tercatat mengalami penurunan sebesar Rp3.230 atau 7,10 persen, menjadi Rp42.270 per kilogram (kg).

Di sisi lain, beberapa komoditas lainnya mengalami kenaikan harga yang turut memengaruhi pasar pangan nasional.

Pada Rabu pagi, harga cabai rawit merah tercatat sebagai salah satu komoditas yang mengalami penurunan paling signifikan di pasar nasional.

Harga cabai rawit yang sebelumnya berada di kisaran Rp45.500 per kg, turun tajam menjadi Rp42.270 per kg.

Penurunan ini dianggap sebagai kabar baik bagi konsumen rumah tangga, mengingat cabai sering menjadi salah satu bahan pokok yang harganya berfluktuasi tinggi.

Namun, penurunan harga cabai rawit merah bukanlah satu-satunya perubahan yang terjadi.

Berdasarkan data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional, komoditas bawang merah juga mengalami penurunan harga sebesar 6,43 persen atau Rp1.830, menjadi Rp26.640 per kg.

Sementara itu, bawang putih bonggol hanya mengalami sedikit penurunan, yaitu sebesar Rp50 atau 0,13 persen, sehingga harganya menjadi Rp39.640 per kg.

harga pangan 9 oktober 2024 : penurunan harga cabai rawit menjadi rp42.270 per kilogram !                            koranpalpos.com - badan pangan nasional (bapanas) mencatat pergerakan harga sejumlah komoditas pangan pada rabu pagi dengan beberapa perubahan yang signifikan, terutama pada komoditas cabai rawit merah.
cabai yang sering kali menjadi salah satu indikator utama dalam inflasi bahan pangan di indonesia, tercatat mengalami penurunan sebesar rp3.230 atau 7,10 persen, menjadi rp42.270 per kilogram (kg).
di sisi lain, beberapa komoditas lainnya mengalami kenaikan harga yang turut memengaruhi pasar pangan nasional.
baca juga:harga pangan 8 oktober 2024 : bawang merah sentuh rp28.760 per kilogram !
baca juga:harga pangan 7 oktober2024 : minyak goreng stabil, beras dan cabai alami perubahan !
pada rabu pagi, harga cabai rawit merah tercatat sebagai salah satu komoditas yang mengalami penurunan paling signifikan di pasar nasional.
harga cabai rawit yang sebelumnya berada di kisaran rp45.500 per kg, turun tajam menjadi rp42.270 per kg.
penurunan ini dianggap sebagai kabar baik bagi konsumen rumah tangga, mengingat cabai sering menjadi salah satu bahan pokok yang harganya berfluktuasi tinggi.
baca juga:harga pangan 6 oktober 2024 : harga beras naik, cabe rawit turun menjadi rp43.580 per kilogram !
baca juga:harga pangan 5 oktober 2024 : cabe rawit naik rp5.270 menjadi rp49.800 per kilogram !
namun, penurunan harga cabai rawit merah bukanlah satu-satunya perubahan yang terjadi.
berdasarkan data dari panel harga badan pangan nasional, komoditas bawang merah juga mengalami penurunan harga sebesar 6,43 persen atau rp1.830, menjadi rp26.640 per kg.
sementara itu, bawang putih bonggol hanya mengalami sedikit penurunan, yaitu sebesar rp50 atau 0,13 persen, sehingga harganya menjadi rp39.640 per kg.
baca juga: harga pangan 4 oktober 2024 : minyak goreng melejit rp18.050 per kilogram !
baca juga:harga pangan 3 oktober 2024 : cabe merah keriting naik rp1.030 menjadi rp32.640 per kilogram !
penurunan harga pada komoditas cabai dan bawang diharapkan dapat membantu menstabilkan harga pangan di pasar, khususnya bagi rumah tangga yang sering mengandalkan bahan-bahan ini untuk keperluan sehari-hari.
fluktuasi harga cabai dan bawang sering kali mempengaruhi tingkat inflasi bahan pangan karena peran penting keduanya dalam masakan indonesia.
selain cabai, pergerakan harga beras juga menjadi perhatian utama.
baca juga: harga pangan 2 oktober 2024 : bawang merah turun menjadi rp28.180 per kilogram !
baca juga:harga pangan 1 oktober 2024 : fluktuatif, cabai rawit naik menjadi rp45.670 per kilogram !
harga beras premium tercatat mengalami penurunan sebesar 2,65 persen atau rp410, menjadi rp15.080 per kg.
penurunan harga ini memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen di tengah situasi harga beras yang cenderung fluktuatif.
di sisi lain, harga beras medium juga mengalami penurunan sebesar 1,85 persen atau rp250, menjadi rp13.300 per kg.
namun, tidak semua jenis beras mengalami penurunan harga.
beras stabilitas pasokan dan harga pangan (sphp) bulog, yang dikelola oleh perusahaan umum bulog untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar.
justru mengalami kenaikan tipis sebesar 0,24 persen atau rp30, menjadi rp12.580 per kg.
kenaikan ini mungkin mencerminkan upaya bulog dalam menyesuaikan harga dengan permintaan pasar serta biaya distribusi.
di sisi lain, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga.
harga daging ayam ras tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,12 persen atau rp40, menjadi rp34.680 per kg.
sementara itu, harga telur ayam ras juga meningkat sebesar 0,28 persen atau rp80, menjadi rp28.550 per kg.
kenaikan harga ini kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari konsumen, terutama menjelang musim liburan dan perayaan tertentu.
kenaikan harga daging ayam dan telur ayam sering kali memengaruhi konsumsi rumah tangga di indonesia, karena kedua komoditas ini merupakan sumber protein hewani yang paling umum dikonsumsi masyarakat.
meski kenaikannya relatif kecil, fluktuasi harga yang terus-menerus dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama di kalangan ekonomi menengah ke bawah.
selain daging ayam dan telur, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
misalnya, harga kedelai biji kering (impor) naik sebesar 1,30 persen atau rp140, menjadi rp10.910 per kg.
begitu juga dengan harga gula konsumsi yang naik 3,52 persen atau rp630, menjadi rp18.520 per kg.
kenaikan harga gula ini mungkin dipengaruhi oleh faktor global, seperti fluktuasi harga gula internasional dan biaya distribusi.
harga minyak goreng juga menunjukkan tren kenaikan.
minyak goreng kemasan sederhana mengalami kenaikan sebesar 4,46 persen atau rp810, menjadi rp18.980 per kg.
sementara itu, minyak goreng curah naik 1,82 persen atau rp300, menjadi rp16.750 per kg.
kenaikan harga minyak goreng ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk fluktuasi harga minyak kelapa sawit internasional serta biaya produksi dan distribusi dalam negeri.
di sisi lain, harga tepung terigu mengalami penurunan. tepung terigu curah turun sebesar 2,27 persen atau rp230, menjadi rp9.920 per kg.
tepung terigu non-curah juga mengalami penurunan tipis sebesar 1,07 persen atau rp140, menjadi rp12.960 per kg.
penurunan harga tepung terigu ini bisa menjadi kabar baik bagi industri makanan kecil dan rumah tangga yang banyak menggunakan tepung sebagai bahan baku.
sementara itu, sektor perikanan juga mengalami pergerakan harga yang signifikan.
harga ikan kembung naik sebesar 5,31 persen atau rp1.970, menjadi rp39.100 per kg.
kenaikan serupa juga terjadi pada ikan tongkol yang naik hingga 11,11 persen atau rp3.500, menjadi rp34.990 per kg, serta ikan bandeng yang naik 10,21 persen atau rp3.400, menjadi rp36.710 per kg.
kenaikan harga ikan ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk cuaca yang memengaruhi hasil tangkapan nelayan serta meningkatnya permintaan ikan di pasar domestik.
meskipun ikan merupakan sumber protein penting bagi masyarakat, kenaikan harga ini bisa memberikan tantangan bagi konsumen yang biasanya memilih ikan sebagai alternatif daging dan ayam.
pergerakan harga pangan, baik penurunan maupun kenaikan, terus menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan di indonesia.
fluktuasi harga komoditas utama seperti beras, cabai, dan daging memengaruhi daya beli masyarakat serta laju inflasi nasional.
oleh karena itu, peran badan pangan nasional dan lembaga terkait lainnya sangat penting dalam mengawasi pergerakan harga serta memastikan ketersediaan pasokan yang stabil.
dengan harga beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, pemerintah perlu terus memantau faktor-faktor eksternal seperti kondisi cuaca, biaya distribusi.
serta permintaan pasar internasional yang memengaruhi harga pangan domestik.
di sisi lain, penurunan harga komoditas seperti cabai dan beras memberikan secercah harapan bagi konsumen, terutama mereka yang tergolong rentan terhadap fluktuasi harga bahan pangan.
dengan dinamika harga pangan yang terus berubah, informasi yang akurat dan up-to-date dari badan pangan nasional menjadi sangat penting bagi konsumen, pedagang, dan pemerintah untuk mengambil keputusan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 24 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan