Sejak pemekaran tahun 1992, Desa Teluk Kijing terus berkembang pesat.
Jumlah penduduk yang semakin meningkat, serta pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh sektor pertanian dan perdagangan, menjadikan desa ini salah satu yang paling maju di Kecamatan Lais.
Desa ini juga memiliki potensi besar untuk terus berkembang di masa depan, mengingat posisinya yang strategis di tepi Sungai Musi, salah satu sungai terpanjang di Sumatera Selatan.
Pemerintah desa terus berupaya untuk memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa program pembangunan yang telah dilakukan termasuk perbaikan jalan desa, pembangunan fasilitas pendidikan, dan peningkatan layanan kesehatan.
Selain itu, sektor pariwisata juga mulai berkembang, terutama dengan adanya potensi wisata sejarah yang dimiliki oleh makam Puyang Candih dan situs-situs bersejarah lainnya.
Desa Teluk Kijing bukan hanya memiliki nilai historis yang tinggi, tetapi juga merupakan cerminan dari dinamika sosial, budaya, dan ekonomi yang terus berkembang.
Dari asal-usul nama yang sederhana hingga legenda-legenda mistis yang menyelimuti desa ini, Teluk Kijing tetap menjadi salah satu desa yang unik dan kaya akan warisan budaya di Kabupaten Musi Banyuasin.
Pemekaran yang terjadi pada tahun 1992 telah membawa perubahan besar bagi desa ini, memberikan kesempatan bagi masyarakatnya untuk berkembang dan maju seiring dengan perubahan zaman.