KULINER, KORANPALPOS.COM - Laksan adalah salah satu makanan khas Palembang yang telah menjadi bagian penting dari tradisi kuliner di Sumatra Selatan.
Hidangan ini sering disebut-sebut sebagai “pempek dalam bentuk kuah” karena memiliki bahan utama yang mirip dengan pempek yaitu tepung sagu dan ikan.
Meski memiliki tampilan yang berbeda dari pempek, laksan berhasil memikat hati pecinta kuliner dengan kuah santan kental yang kaya rempah dan cita rasa unik.
Namun, tidak banyak yang tahu tentang asal usul dan sejarah panjang makanan ini.
BACA JUGA:Mie Ayam Vegetarian: Alternatif Lezat untuk Pecinta Makanan Sehat
BACA JUGA:Ayam Goreng Bawah Putih : Cita Rasa Khas yang Mendunia
Palembang, ibu kota Sumatra Selatan adalah kota yang kaya akan sejarah dan budaya.
Salah satu peninggalan paling berpengaruh dari masa lalu adalah Kerajaan Sriwijaya yang pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi menjadi salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara.
Selama masa jayanya, Sriwijaya dikenal sebagai pusat perdagangan dan penyebaran budaya.
Pengaruh India, Tiongkok dan Arab sangat kental dalam perkembangan budaya dan kuliner Palembang termasuk dalam makanan tradisional seperti laksan.
BACA JUGA:Martabak Telur Camilan Gurih Favorit yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Oseng Ikan Asin Leunca : Cita Rasa Khas Nusantara yang Menggugah Selera
Laksan sendiri diyakini muncul sebagai variasi dari pempek makanan khas yang juga terbuat dari ikan dan sagu.
Pada zaman dulu, ikan adalah bahan pangan utama di wilayah ini karena Palembang terletak di tepi Sungai Musi yang melimpah dengan hasil tangkapan laut.
Seiring waktu, masyarakat Palembang mulai bereksperimen dengan bahan-bahan dan bumbu yang tersedia menciptakan berbagai variasi makanan berbahan dasar ikan.
Laksan menjadi salah satu hasil inovasi tersebut dengan tambahan kuah santan yang gurih dan kaya rempah.
BACA JUGA:Tahukah Kalian dengan Sup Konro Kuliner Bugis dan Makassar? Beginilah Asal Usulnya!