BACA JUGA:Pempek Bela : Ikon Kuliner Palembang yang Menggugah Selera
Menurut beberapa sumber, laksan pertama kali dibuat oleh para bangsawan kerajaan sebagai makanan yang disajikan saat acara-acara penting seperti perayaan keagamaan atau upacara adat.
Meski saat ini laksan sudah menjadi makanan yang lebih umum pada zaman dahulu hidangan ini memiliki nilai simbolis yang tinggi dan hanya disajikan pada momen-momen khusus.
Laksan terbuat dari adonan ikan yang dicampur dengan tepung sagu mirip seperti pempek.
Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan tenggiri atau belida yang merupakan jenis ikan air tawar yang populer di Palembang karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih.
BACA JUGA:Keunikan Ayam Penyet Cabe Hijau yang Menggoda Selera
BACA JUGA:Mochi Coklat : Kreasi Modern dari Kelezatan Tradisional
Setelah adonan ikan dan sagu tercampur rata adonan ini kemudian dibentuk menjadi oval pipih atau lonjong dan direbus hingga matang.
Keunikan laksan terletak pada kuahnya, kuah laksan dibuat dari santan kental yang dicampur dengan berbagai rempah seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit dan cabai.
Proses pembuatan kuah ini cukup sederhana namun membutuhkan kesabaran agar bumbu meresap sempurna dan menghasilkan rasa yang gurih dan sedikit pedas.
Kuah santan ini adalah elemen yang membedakan laksan dari pempek memberikan dimensi rasa yang lebih kaya dan tekstur yang lebih lembut pada hidangan tersebut.
BACA JUGA:Nasi Lengko : Makanan Tradisional yang Kian Dikenal di Era Modern
BACA JUGA:Resep Kentang Balado Pedas Gurih yang Menggugah Selera
Setelah kuah siap, laksan yang telah direbus kemudian disiram dengan kuah santan kental ini.
Hidangan biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng dan irisan daun seledri yang memberikan aroma segar dan renyah pada tekstur hidangan.
Beberapa orang juga menambahkan sambal untuk memberikan sensasi pedas yang lebih intens sesuai selera.
Hingga saat ini, laksan tetap menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Palembang terutama sebagai hidangan sarapan.
BACA JUGA:Nasi Goreng Kecombrang : Kreasi Unik Kuliner Nusantara yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Gulai Tempoyak: Keunikan Kuliner Khas Sumatra yang Menggugah Selera
Di pagi hari, banyak pedagang kaki lima yang menjajakan laksan di pinggir jalan atau di pasar-pasar tradisional.
Biasanya, laksan disajikan bersama hidangan lain seperti burgo, celimpungan atau lakso yang juga berbahan dasar tepung sagu dan ikan tetapi memiliki variasi kuah dan bentuk yang berbeda.
Di beberapa keluarga Palembang, laksan juga sering disajikan pada hari-hari besar seperti Idul Fitri atau saat acara keluarga.