Pertandingan tersebut merupakan bagian dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, di mana Timnas Indonesia masih berjuang untuk mendapatkan tempat di putaran final.
Hasil imbang melawan Bahrain ini sangat merugikan bagi peluang Indonesia, mengingat tiga poin penuh sangat diperlukan untuk memperbaiki posisi di klasemen sementara.
Polemik mengenai keputusan wasit dalam laga internasional bukanlah hal yang baru.
Dalam berbagai kesempatan, keputusan kontroversial wasit sering kali mempengaruhi hasil pertandingan dan memicu perdebatan.
Kejadian ini pun menambah panjang daftar insiden di mana wasit menjadi sorotan dalam pertandingan internasional.
Proses keluhan dan protes dalam sepak bola internasional memang memiliki jalur yang jelas.
PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia memiliki hak untuk mengajukan protes apabila merasa dirugikan oleh keputusan wasit atau kejadian-kejadian lain yang melanggar regulasi.
Surat protes harus diajukan secara resmi ke AFC selaku otoritas yang mengawasi pertandingan di Asia, dan dalam kasus-kasus tertentu, juga kepada FIFA sebagai badan sepak bola dunia.
Terkait kejadian ini, AFC diharapkan segera merespons protes yang diajukan oleh PSSI, dan melakukan investigasi lebih lanjut mengenai keputusan-keputusan yang diambil oleh wasit Ahmed Al Kah selama pertandingan.
Jika ditemukan pelanggaran, sanksi atau tindakan korektif dapat dijatuhkan untuk memastikan keadilan dalam kompetisi internasional.
Dengan situasi yang semakin memanas, publik sepak bola di Indonesia menantikan langkah lanjutan dari AFC dan FIFA terkait protes resmi yang diajukan oleh PSSI.
Apakah protes ini akan menghasilkan keputusan yang menguntungkan bagi Timnas Indonesia, atau apakah kontroversi ini akan menjadi salah satu dari sekian banyak kasus wasit yang tidak terselesaikan dengan jelas, hanya waktu yang akan menjawab.