Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Bambang Suharyono, juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing oleh spekulasi terkait penyebab terbakarnya speedboat.
"Kami meminta masyarakat untuk tidak membuat asumsi atau spekulasi yang bisa merusak persatuan, terutama di tengah situasi pilkada yang sensitif ini," tegasnya.
Bambang juga berharap masyarakat memberikan dukungan penuh kepada aparat kepolisian yang sedang berusaha menyelesaikan kasus ini secepat mungkin.
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan penyelidikan ini dengan tuntas, dan kami berharap masyarakat mendukung upaya ini agar situasi kamtibmas selama kampanye pilkada tetap kondusif," tambahnya.
Masyarakat diimbau untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak berwenang, alih-alih membuat spekulasi yang dapat memperburuk situasi.
Peristiwa ini menjadi perhatian serius tidak hanya bagi keluarga korban tetapi juga masyarakat luas yang menantikan klarifikasi resmi terkait penyebab insiden tersebut.
Selain korban meninggal dunia, ada pula sepuluh orang yang mengalami luka ringan akibat kebakaran tersebut.
Mereka saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.
Para korban luka diidentifikasi sebagai Sherly Tjoanda, Hendrata Thes, Amir, Ajam, Irsan, Sance, Dian Jurak, Faisal, Susianto, dan Mariana Meskopa.
Kabid Humas Polda Maluku Utara juga menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada keluarga para korban dan berharap mereka diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.
Polda Maluku Utara, bersama dengan pihak terkait, akan terus memberikan dukungan kepada keluarga korban yang sedang menjalani masa-masa sulit ini.
Polda Maluku Utara juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengamanan ekstra dalam tahapan kampanye Pilkada 2024 untuk menghindari insiden serupa terjadi kembali.
“Kami akan memperketat pengamanan, terutama bagi para calon gubernur dan tim kampanye mereka, agar proses kampanye dapat berjalan dengan aman dan tertib,” kata Bambang.
Upaya peningkatan pengamanan juga akan diterapkan di wilayah-wilayah lain yang dianggap rawan, terutama pada transportasi laut, mengingat wilayah Maluku Utara terdiri dari banyak pulau yang mengandalkan jalur laut sebagai sarana transportasi utama.
Kasus terbakarnya speedboat yang mengakibatkan kematian Benny Laos menjadi perhatian serius, tidak hanya bagi masyarakat Maluku Utara, tetapi juga bagi aparat keamanan dan pemerintah daerah.
Penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti dari insiden ini, serta memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.