Di sisi lain, beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog justru mengalami penurunan harga sebesar 0,88 persen atau Rp110, menjadi Rp12.440 per kg.
Penurunan harga beras SPHP ini diharapkan dapat memberikan sedikit kelonggaran bagi masyarakat dengan penghasilan rendah, yang umumnya mengandalkan beras dengan harga lebih terjangkau.
Pemerintah terus mengupayakan agar pasokan beras stabil dan harga tetap terkendali melalui berbagai kebijakan distribusi dan operasi pasar.
BACA JUGA:Harga Pangan 5 Oktober 2024 : Cabe Rawit Naik Rp5.270 Menjadi Rp49.800 per Kilogram !
BACA JUGA:Harga Pangan 3 Oktober 2024 : Cabe Merah Keriting Naik Rp1.030 Menjadi Rp32.640 per Kilogram !
Namun, beberapa faktor seperti cuaca buruk, gangguan logistik, serta ketergantungan pada impor beras bisa menjadi penyebab naiknya harga komoditas ini dalam jangka panjang.
Selain cabai rawit merah, harga bawang merah juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Berdasarkan laporan Bapanas, harga bawang merah naik 2,43 persen atau Rp700 menjadi Rp29.480 per kg.
Kenaikan ini dipicu oleh pasokan yang terbatas di beberapa daerah penghasil, serta adanya peningkatan permintaan di tingkat konsumen.
Bawang merah merupakan salah satu bahan utama dalam masakan Indonesia, sehingga kenaikan harganya tentu berdampak pada biaya produksi makanan sehari-hari.
Sementara itu, bawang putih bonggol juga mengalami kenaikan harga sebesar 1,83 persen atau Rp730, sehingga harganya mencapai Rp40.620 per kg.
Kenaikan ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat ketergantungan Indonesia pada impor bawang putih dari negara-negara seperti China.
Fluktuasi harga bawang putih di pasar internasional sering kali berimbas langsung pada harga di pasar domestik.
Di sektor protein hewani, harga daging sapi murni mengalami kenaikan meski hanya tipis, yakni sebesar 0,12 persen atau Rp160, sehingga mencapai Rp134.830 per kg.
Meski kenaikan ini tergolong kecil, harga daging sapi yang relatif tinggi ini tetap menjadi tantangan bagi masyarakat menengah ke bawah yang ingin menikmati konsumsi daging sebagai sumber protein.
Sementara itu, harga daging ayam ras justru mengalami penurunan sebesar 1,23 persen atau Rp430, sehingga harga per kilogramnya menjadi Rp34.580.