Penurunan ini bisa menjadi kabar baik bagi konsumen, mengingat daging ayam merupakan sumber protein yang lebih terjangkau dibandingkan daging sapi.
Namun, penurunan harga ini bisa saja tidak bertahan lama, tergantung pada kondisi pasar dan ketersediaan pasokan di masa mendatang.
Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas gula konsumsi dan minyak goreng, yang merupakan bahan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Gula konsumsi mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen atau Rp70, menjadi Rp18.010 per kg.
Sedangkan minyak goreng kemasan sederhana naik 0,77 persen atau Rp140 menjadi Rp18.350 per kg, dan minyak goreng curah juga naik 0,61 persen atau Rp100, sehingga harganya menjadi Rp16.560 per kg.
Kenaikan harga minyak goreng ini merupakan dampak dari fluktuasi harga minyak sawit di pasar global.
Perubahan harga minyak sawit mentah (CPO) yang sering dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti kebijakan ekspor negara produsen, cuaca, dan permintaan global, berpengaruh besar terhadap harga minyak goreng di Indonesia.
Tepung terigu, yang merupakan bahan pokok dalam pembuatan roti dan berbagai makanan berbahan dasar tepung, juga menunjukkan fluktuasi harga.
Tepung terigu curah mengalami penurunan sebesar 1,38 persen atau Rp140 menjadi Rp10.010 per kg.
Sementara tepung terigu non-curah turun 1,37 persen atau Rp180 menjadi Rp12.940 per kg.
Penurunan harga ini dapat sedikit meredakan biaya produksi bagi industri makanan kecil, namun tetap perlu diantisipasi karena harga komoditas pangan cenderung fluktuatif.
Sementara itu, komoditas ikan juga mencatat perubahan harga yang cukup signifikan.
Harga ikan kembung naik hingga 5,13 persen atau Rp1.910, sehingga menjadi Rp39.150 per kg.
Kenaikan ini dipengaruhi oleh faktor cuaca yang menghambat pasokan ikan dari nelayan.
Sedangkan ikan tongkol mengalami penurunan harga sebesar 1,17 persen atau Rp370, menjadi Rp31.139 per kg, diikuti ikan bandeng yang juga turun 0,96 persen atau Rp320 menjadi Rp32.980 per kg.
Kenaikan harga pangan ini tentu menjadi perhatian utama pemerintah, terutama dalam upaya menjaga kestabilan harga pangan jelang akhir tahun yang biasanya ditandai dengan peningkatan permintaan.